Diposting : 10 April 2018 20:41
Arief Wibisono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - IKMS (Ikatan Keluarga Minang Saiyo) sebagai induk organisasi masyarakat minang yang hidup di Bali juga memiliki ranting antaranya organisasi yang bernama Kanagarian Agam dan Bukittinggi. Masyarakat Minang dirantau diminta untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, apalagi diantara mereka banyak yang berprofesi sebagai pedagang. "Kita tidak ingin ada waktu yang terbuang, apalagi kita di rantau," ujar Ketua KANA Bali, Aidus Lathief St. Tandiko disela acara Milad KANA XII, Karapatan Anak Nagari Agam Bukittinggi yang digelar di Gedung Serbaguna IKMS, jalan Gn. Lebah, Monang Maning, Denpasar, Minggu(8/4).
Agenda yang mengusung tema "Mati Kita Tingkatkan Rasa Kekeluargaan Sesama Kana Bali" betul betul dijadika kesempatan bagi warga KANA dalam mempererat kekerabatan diantara mereka. "Prinsipnya selain memgenal satu sama lain, kita juga harus rajin bekerja," sebutny lagi.
Dikatakan saat ini keanggotaan yang tersebar diseluruh Bali mencapai 300 KK. Tapi sebagian besar ada di Denpasar, Gianyar, sisanya di kabupaten lain. "Kita juga memiliki program kerja seperti kesenian, vocal group (anak-anak dan ibu-ibu). "Bakti sosial juga kerap kami lakukan setiap tiga bulan sekali dengan mengunjungi panti asuhan yang ada di Bali," ucap Aidus.
Ia juga menyampaikan, selama hidup di rantau, khususnya di Bali kehidupan masyarakat Agam tidak ada masalah."Toleransi kami cukup tinggi di rantau, apalagi kami sebagian besar pedagang," kata Aidhus yang juga seorang pedagang ini sembari menambahkan, kami juga mendukung berbagai kegiatan yang didakan warga sekitar, pun sebaliknya merekapun mendukung kegiatan kami.