Karya Diksa Jero Mangku Kondra, Grya Gede Pedukuhan Pande Munggu | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 20 July 2016 11:14
I Made Darna - Bali Tribune
bupati
Bupati Giri Prasta menyematkan tanda sulinggih kepada Jero Mangku Gede Kondra.

Mangupura, Bali Tribune

Karya "Diksa-Dvijati/Mapodgala" Jero Mangku Gede Kondra, S.Ag beserta Istri Jero Mangku Istri Luh Gede Swindrawati, S.Ag, Grya Gede Widyabhawanasana-Pedukuhan Pande Munggu, Banjar Dukuh Pandean, Desa Adat Pande Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung dilaksanakan bertepatan pada Purnama Kasa, Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (19/7).

Karya tersebut dihadiri para sulinggih, jero pemangku, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Ketua Komisi III DPRD Badung I Nyoman Satria, Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana, dari Dinas Kebudayaan Badung, PHDI Badung, Camat Mengwi, Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Provinsi Bali dan Badung, krama Banjar Dukuh Pandean Munggu serta krama pemaksan agung Pura Penataran Pande Munggu.

Kesempatan itu, Bupati Giri Prasta diberi kehormatan untuk menyematkan tanda sulinggih kepada yang di diksa serta menyerahkan dana punia sebesar Rp10 juta yang diterima prawartaka karya I Ketut Sunadra.

Karya Pediksan tersebut berdasarkan SK PHDI Provinsi Bali No. 01/PHDI Bali/SK-Izin Diksa/ V /2016 tentang Izin Diksa/Dwijati. Melalui SK PHDI tersebut, Jero Mangku Kondra mabiseka Sire Mpu Pandhya Visva Adhyatmika Putra, dan Jero Mangku Putri Swindrawati mabiseka Sire Mpu Galuh Visva Adhyatmika Putri.

Menurut Ketua Prawartaka Karya Ir I Ketut Sunadra karya diksa ini digelar sudah berdasarkan kesepakatan melalui paruman krama Dukuh Pandean beserta keluarga besar grya dan krama pemaksan Pura Kawitan Pande di Br. Dukuh Pandean Munggu.

Dudonan karya telah dimulai sejak 8 Mei lalu dengan diksa pariksa oleh Tim PHDI Provinsi Bali bersama Guru/Nabe Diksa. Ngawit nanceb tetaring 12 Juni, nuasen karya 19 Juni, mabumi sudha dan mlaspas karang griya gede pada 9 Juli. Sang maraga calon diksita melaksanakan tapa brata pada 17 Juli, sementara puncak karya dimulai pada 18 Juli malam dengan upacara amati raga, dan besoknya 19 Juli Puncak Pediksan.

Ditambahkan, upacara diksa dvijati ini bertujuan meningkatkan kesucian lahir dan bhatin dari Jero Mangku Kondra dan Istri yang sebelumnya menjadi Pemangku Pura Siwa/Kawitan Pande di Dukuh Pandean, Munggu.

Bupati Giri Prasta pada kesempatan tersebut menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi dan mendukung karya diksa di Gria Gede Padukuhan Pande Munggu ini. Menurutnya, RPJMD Semesta Berencana yang memuat visi- misi Badung lima tahun kedepan, sangat komit dalam upaya pelestarian agama, adat, seni dan budaya. “Segala pembangunan pondasinya adalah budaya. Kami Pemkab Badung berkomitmen dalam membangun agama, adat maupun seni melalui budaya,” tambahnya.

Giri Prasta menjelaskan, salah satu komitmen Pemkab Badung dalam pelestarian budaya yakni melalui pelestarian griya sebagai tempat pemucuk pemuput pujawali. Pemkab Badung juga akan membantu pembangunan parahyangan, mulai dari pura sad khayangan, dang khayangan, khayangan jagat, pura khayangan tiga desa adat, pura dadia dan paibon. Selain itu para sulinggih termasuk pemangku mulai pemangku pura sad khayangan hingga mangku khayangan tiga juga akan menjadi perhatian Pemkab Badung kedepan.

Sementara Ketua PHDI Provinsi Bali Gst. Ngr. Sudiana menambahkan bahwa dari upacara diksa ini sudah bertambah lagi satu sulinggih di Bali maupun di Badung. Sulinggih ini merupakan milik seluruh umat. Untuk itu Sire Mpu patut mengayomi umat dan wajib memberikan pencerahan kepada umat, muput yadnya serta nyastra.