balitribune.co.id | Bangli - Kasus demam berdarah di kabupaten Bangli alami trend peningkatan. Untuk menekan lonjakan kasus deman berdarah yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegepty, Dinas Kesehatan turun lakukan fogging di wilayah yang ditemukan ada kasus demam berdarah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarama mengatakan mengacu data setiap bulan memang ada peningkatan kasus suspect deman berdarah dengue (DBD). Pada Bulan Januari sebanyak 5 kasus, bulan Febroari dan Maret 3 kasus serta bulan April 11 kasus “Data kami dapat dari laporan pihak rumah sakit dan puskesmas,” ungkapnya, Selasa (10/5)
Walaupun terjadi peningkatan kasus susfeck DBD, menurut Nyoman Sudarma masih tergolong masih landai pasalnya jika berkaca dari kasus sempat yang terjadi bebeberapa tahun lalu jumlah kasus bisa memcapai puluhan kasus per bulan. “Kasus yang terjadi saat ini menyebar di beberapa lokasi atau tidak di satu wilayah,” sebut Kabid asal Tabanan ini.
Namun demikian pihaknya mengajak masyarajkat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan lewat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat gerakan 3 M yakni rutin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur benda-benda bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Selain itu pihaknya rutin lakukan foging jika ada laporan temuan kasus di satu wilayah.. Untuk menunjang kegiatan foging pemerintah daerah alokasikan anggaran fogging Rp 380 juta per tahun. “Kamijuga rutin lakukan sosialiasi ke masyarakat lewat lewat petugas di puskesmas,” sebutnya.