Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kasus Gigitan Anjing Positif Rabies Bertambah, Sudah Lampaui Jumlah Kasus Tahun 2020

Bali Tribune/ VAKSINASI - Petugas lakukan vaksinasi anjing peliharaan warga di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Jembrana.

balitribune.co.id | Negara  - Di tengah upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19 ternyata berpengaruh terhadap peningkatan kasus gigitan anjing positif rabies. Selama enam bulan terakhir ini, kasus gigitan anjing rabies sudah melampaui angka kasus selama satu tahun pada 2020. Wilayah zona merah pun kini bertambah. 
 
Di tengah pandemi Covid-19, rabies masih menjadi zoonosis yang mengkhawatirkan. Sejumlah desa di Jembrana masuk zona merah baru. Teranyar kasus gigitan anjing positif rabies kembali terjadi di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Kali ini seekor kuluk menggigit seorang bocah di Banjar Tegalasih. 
 
Berdasarkan informasi, seekor kuluk menggigit Gusti Putu Angga Sudarmawan (5). Bocah ini mengalami gigitan pada bagian wajah, tepatnya bagian bawah mata kirinya. Paman korban, Gusti Komang Budiartha mengatakan, anakan anjing yang baru berusia enam bulan tersebut menggigit setelah diajak bercanda oleh keponakannya. "Kemarin itu digoda anjingnya, dipukul. Sudah lari dikejar lagi, waktu dikejar anjing itu langsung balik menggigit di bagian matanya," ujarnya. 
 
Beberapa hari setelah menggigit, diakuinya anjing lemas dan mati. Karena curiga, gigitan kuluk ini dilaporkan. Instansi terkait melakukan respon dengan pengambilan sampel otak anjing tersebut. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Pertanian Jembrana drh. I Wayan Widarsa mengatakan hasil pemeriksaan sampel otak anjing di Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar menyatakan anjing positif rabies. "Kami Terima hasilnya Selasa (8/6) dan korban gigitan sudah mendapatkan penanganan medis," ungkapnya.
 
Pihaknya melakukan respon untuk mencegah meluasnya penyebaran rabies dengan eliminasi selektif dan vaksinasi di radius wilayah Banjar setempat. Terlebih lokasi terjadinya gigitan ini masih dalam satu desa dengan lokasi terjaidnya gigitan pekan sebelumnya di Banjar Sawe. Ia menyatakan kasus gigitan rabies selama enam bulan terakhir sudah melampau kasus gigitan pada tahun 2020. "Tahun lalu ada 5 kasus gigitan setahun, tahun ini sudah 10 kasus gigitan. Begitupula ada penambahan zona merah baru, "tahun ini sudah ada 5 desa yang masuk zona merah," paparnya. 
 
Ia menyebut, peningkatan kasus gigitan anjing positif rabies ini juga dipengaruhi situasi pandemi Covid-19 yang mewabah sejak awal tahun 2020. "Kalau tahun 2020 kasusnya sedikit karena sebelum pandemi tahun 2019 masih dilakukan vaksinasi masal serentak. Tapi di masa pandemi sejak 2020 lalu, pelaksanaan vaksinasi tidak optimal sehingga dampaknya tahun 2021 ini terjadi lonjakan kasus. Dari 10 kasus itu, anjing positif yang menggigit memang belum mendapat vaksinasi. Kami mohon masyarakat tidak meliarkan anjing peliharaannya," tandasnya. 
wartawan
PAM
Category

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.