Kawasan Pariwisata Implementasikan Ekosistem Hijau | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 15 Agustus 2024
Diposting : 14 July 2024 15:56
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / PARIWISATA - kendaraan listrik untuk mendukung kegiatan pariwisata di kawasan pariwisata Nusa Dua, Badung

balitribune.co.id | Nusa Dua - Target Indonesia menurunkan emisi karbon sebesar 50 persen di sektor pariwisata pada 2030 disambut baik oleh dunia usaha. Hal ini dilakukan Pengembang Pariwisata Indonesia (ITDC) bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakselerasi implementasi ekosistem hijau kawasan pariwisata Nusa Dua Kabupaten Badung. Kolaborasi ini ditandai dengan proyek percontohan penggunaan kendaraan operasional berupa shuttle bus listrik dan motor listrik dengan battery swapping station untuk mendukung kegiatan pariwisata di kawasan tersebut.

Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto menyampaikan salah satu peran IBC adalah acceleration and market creation dengan membangun ekosistem hijau di Indonesia agar target pengurangan emisi dapat tercapai, “Tugas kami adalah membantu pencapaian target pengurangan emisi di Indonesia, dimana dalam sektor pariwisata, ITDC menjadi partner kami dalam aplikasi penggunaan kendaraan listrik. Saat ini IBC menyiapkan motor listrik dengan battery swapping station dan Shuttle Bus listrik untuk operasional pelayanan pariwisata di Nusa Dua ini,” ucap Reynaldi beberapa waktu lalu di Nusa Dua, Badung.

Kata dia, tidak hanya kendaraan listrik, juga akan diperluas ke beberapa penggunaan energi lain seperti energy storage system untuk kebutuhan back up daya dan panel surya, e-bus, mobil listrik dan lain sebagainya. "Penggunaan kendaraan operasional berupa motor listrik beserta battery swapping station dan Shuttle Bus listrik, merupakan langkah awal dari upaya besar kami di sektor pariwisata, selanjutnya akan terus dikembangkan ke dalam bentuk energi lain agar capaian target pengurangan 50 persen di sektor pariwisata dapat tercapai,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Operasi ITDC Troy Warokka mengatakan, sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia berupaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya ramah lingkungan di kawasan Nusa Dua. Hal ini bertujuan menjadikan kawasan tersebut sebagai contoh Bali energi bersih, didukung oleh Pemerintah Provinsi Bali. 

Lebih lanjut ia mengatakan, telah mengimplementasikan program ekosistem hijau, termasuk penggunaan kendaraan motor listrik, serta penggunaan energi surya dalam operasional ITDC. Kolaborasi dengan IBC juga akan ditingkatkan untuk penggunaan lebih banyak EV dan energi ramah lingkungan dengan battery energy storage di masa depan.

Penggunaan kendaraan bertenaga listrik di sektor pariwisata dapat memberikan manfaat berupa pengurangan emisi karbon. Menurut studi Lenzen (2018), sektor pariwisata di seluruh dunia menyumbang sekitar 8 persen dari total emisi global. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah berkomitmen mengurangi emisi karbon di sektor pariwisata 50 persen, dan peta jalan pengurangan ini sudah ditetapkan.

Selain di Nusa Dua Bali, hal serupa akan dilakukan di kawasan pariwisata lainnya seperti Mandalika di Lombok dan Golo Mori, di Labuan Bajo. Upaya tersebut akan terus dikembangkan dalam mewujudkan new energy ecosystem di sektor pariwisata. Proyek percontohan di kawasan Nusa Dua ini diharapkan dapat menggerakkan sektor pariwisata hijau, sambil mengumpulkan masukan terkait dari pengguna. Sehingga kenyamanan pengguna kendaraan listrik berbasis baterai dapat ditingkatkan, dan akhirnya ekosistem hijau sektor pariwisata dapat terbangun.