Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kecam Tewasnya 2 Mahasiswa di Kendari, IMM Geruduk Polres Buleleng

Bali Tribune/TUNTUTAN – Puluhan mahasiswa mendatangi Polres Buleleng menyampaikan tuntutan terkait tewasnya 2 mahasiswa di Kendari.
Balitribune.co.id | Singaraja - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buleleng, ‘menggeruduk’ Mapolres Buleleng, Rabu (2/10). Mereka menyampaikan tuntutan terkait tewasnya dua rekan mereka mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari saat mengikuti aksi demonstrasi belum lama ini.
 
Tak hanya mahasiswa, elemen lain yang ikut dalam aksi itu yakni Pemuda Muhammadiyah Buleleng dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Buleleng. Sebelum menyampaikan tuntutan, mereka terlebih dahulu menggelar shalat ghaib di Mushala Al Ikhsan Mapolres Buleleng untuk mengenang rekan mereka yang tewas akibat tindakan represif aparat kepolisian.
 
Dalam tuntutannya yang dibacakan Ketua IMM Buleleng Damurrosysyi Mujahidin disampaikan empat poin untuk diteruskan kepada Kapolri di Jakarta. Diantaranya, membenarkan adanya penembakan terhadap dua anggota IMM mahasiswa Halu Oleo, Kendari bernama Randi dan Yusuf Qhardawi yang berakibat keduanya kehilangan nyawa. 
 
Mereka juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi mahasiswa yang dianggap tidak mengikuti mekanisme dalam Perkapolri No 16/2006 tentang pengendalian massa dan Perkapolri No 8/2009 tentang implementasi prinsip dan standar hak asasi manusia dalam penyelengaraan tugas kepolisian RI.
 
Dua tuntutan lainnya berisi desakan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas pelaku penembakan aktivis pejuang demokrasi yang terjadi di Kendari. Desakan lainnya, mereka meminta agar Kapolri melibatkan IMM maupun Muhmmadiyah dalam tim investigasi yang dibentuk untuk mengusut kasus Kendari.
 
"Kami datang untuk sampaikan keprihatinan atas meninggalnya dua rekan kami anggota IMM mahasiswa Halu Oleo, Kendari. Sejumlah point yang berisi kecaman dan desakan sudah kami sampaikan kepada kepolisian RI melalui Polres Buleleng untuk mengusut kasus hingga tuntas," ujar pria yang akrab di sapa Rosi ini.
 
"Kami juga ingin agar pihak Polres Buleleng ikut bersikap atas kasus penembakan rekan kami sesama kader IMM di Kendari," imbuhnya.
 
Dengan pernyataan sikap yang disampaikan di depan pejabat kepolisian Buleleng, Rosi mengaku bahwa IMM Buleleng tidak diam dan berharap Polres Buleleng menindaklanjuti pernyataan sikaf IMM Buleleng disampaikan ke Kapolri.
 
Sementara itu Wakpolres Buleleng Kompol Loduwyk Tapilaha mengatakan, segera melakukan tindak lanjut atas tuntutan mahsiswa IMM itu. "Pernyataan sikap IMM itu akan kami teruskan ke tingkat pimpinan Kapolda maupun Kapolri," tandasnya. (u) 
wartawan
Khairil Anwar
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click

PTK Sigap Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Banjir di Wilayah Bali

balitribune.co.id | Denpasar - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), bergerak cepat menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali. Aksi ini menjadi wujud nyata dari komitmen PTK untuk selalu hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan moral dan material, serta meringankan beban warga yang tengah menghadapi masa sulit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Korban Hilang Pascabanjir Belum Ditemukan, Desa Adat Mengwitani Gelar Upacara

balitribune.co.id | Mangupura - Satu keluarga hingga Minggu (14/9), masih dinyatakan hilang pascabanjir bandang melanda Perumahan Permata Residence, Lingkungan Gadon, Kelurahan Mengwitani pada Rabu (10/9).

Tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi, sementara Desa Adat Beringkit menggelar ritual adat untuk mendoakan para korban.

Desa Adat Beringkit menggelar ritual Mecaru Guru Piduka dan Bendu Piduka di lokasi kejadian. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.