Kedol, Maestro Pencipta Logo Pemkab Gianyar Berpulang | Bali Tribune
Diposting : 5 December 2017 20:38
Redaksi - Bali Tribune
Pengabenan
Almarhum I Made Kedol Subrata

BALI TRIBUNE - Umur boleh pendek, namun seseorang dipastikan dikenal seiring karyanya semasa hidup.   Demikian pula sosok  Made Kedol Subrata (67) yang telah berpulang dalam perawatan di RS Prima Medika Denpasar, Minggu (3/12) malam. Maestro seni lukis asal Gianyar dipastikan akan selalu dikenang karena karya-karyanya yang membumi. Logo Pemerintah Kabupaten Gianyar, adalah salah satu darai ribuan karyanya.

Kabut duka  rumah sang maestro di lingkungan Kampung Tinggi, Teges, Gianyar, seiring kadatangan keluarga, kerabat, sahabat yag terus berdatangan. Senin (4/12).   Seorang anak almarhum, Nyoman Yoga Trisemarawima (37) tampak sangat terpukul dengan kepergian almarhum. Namun dia tampak tetap tegar dan mengikhlaskan kepergian ayahnya. Terlebih, dia merasa kasihan melihat kondisi ayahnya yang sejak sebulan ini harus keluar masuk rumah sakit. “Bapak sempat jatuh dan mengeluh sakit pinggang. Kami langsung membawanya ke Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan perawatan," ungkapnya.

Dalam perawatan,  almarhum sudah sempat pulang karena sudah merasa baikan. Sayang,  dua hari setelahnya, sakit pinggangnya kembali kambuh. Dari hasil pemeriksaan dokter, menyebutkan jika penyakit almarhum sudah komplikasi antara diabetes, jantung dan radang paru-paru. Bahkan, almarhum sempat semaput sejak Jumat (1/12). “Kondisi drop hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia Minggu malam,” terangnya.

Selama menggeluti dunia seni lukis, sejumlah karya Made Kedol Subrata dikoleksi sejumlah kolektor nasional dan internasional. Termasuk Lambang Pemkab Gianyar, ‘Dharma Raksata Raksita’ juga merupakan hasil karya almarhum yang hingga kini mssih dipergunakan Pemkab Gianyar. Selain itu mendiang juga memenangi lomba pembuatan simbol TK Nasional yang sampai saat ini digunakan secara nasional. Termasuk lambang Persegi Gianyar dan Bali Devata FC.

Yoga Trisemarawima menambahkan, salah satu keinginan almarhum yang belum terwujud adalah mendirikan sebuah museum seni lukis. Saking kerasnya keinginannya itu, almarhum pun terus berkarya untuk menghasilkan lukisan yang sebagian besar berupa hamparan padi, barong dan bunga matahari. Salah satu pesan almarhum yang masih diingat Yoga adalah agar cucu-cucunya tetap bisa melanjutkan sekolah yang setinggi-tingginya. Almarhum, yang alumni ISI Yogyakarta ini mewariskan sekitar 50 karyanya untuk persiapan  sekolah cucu-cucunya.

Kini, karya lukisan Made Kedol dikoleksi sejumah pejabat mulai Wapres Jusuf Kalla hingga sejumlah pejabat lainnya di jajaran TNI/Polri. Malah, sebuah karya lukis dan karya instalasi yang dipersiapkan untuk diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo hingga kini masih tersimpan di galerinya. “Pengabenan Jumat (8/12) nanti. Sedangkan upacara nyiramin akan dilaksanakan Kamis (7/12),” pungkasnya.