Kehilangan Penghasilan Selama Pandemi Covid-19, Warga Kuta Terima Donasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 12 September 2021 16:57
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / TUTUP - Warga Kuta masih memilih menutup tokonya karena sepi pembeli
balitribune.co.id | Kuta - Selama satu setengah tahun kehilangan penghasilan karena dampak pandemi Covid-19, kini warga Desa Adat Kuta Kabupaten Badung menerima bantuan dari para donatur. Kendati masih ada yang peduli terhadap kesulitan ekonomi dialami warga Kuta, diharapkan industri pariwisata akan bangkit kembali seiring pelonggaran kegiatan masyarakat di masa adaptasi kebiasaan baru.  
 
Seperti diketahui, sebelum pandemi Covid-19, warga Kuta sebagian besar menggantungkan penghasilannya di industri pariwisata. Diantaranya, berjualan aneka pernak pernik khas Bali di Pasar Seni Kuta maupun di Pantai Kuta dan bekerja di hotel, restoran. Sejak pandemi Covid-19 menyebar di Bali pada awal Maret 2020 lalu, pemerintah memperketat aktivitas masyarakat. Begitupun kedatangan turis asing disetop untuk menekan kasus penyebaran wabah global tersebut, sehingga kawasan wisata internasional ini sepi dari kunjungan wisatawan. 
 
Saat ini untuk menyambung hidup, warga setempat hanya mengandalkan sisa tabungan. Kondisi tersebut pun membuat prihatin sejumlah kalangan yang masih memiliki dana lebih untuk berbagi. Secara gotong royong para donatur berusaha memberikan bantuan untuk masyarakat Kuta.
 
Pada Minggu (12/9) bertempat di Pantai Kuta, bantuan yang berhasil dikumpulkan dari para donatur secara bertahap langsung disalurkan pihak desa adat untuk dibagikan ke masyarakat Kuta yang membutuhkan. Bantuan donasi tahap pertama untuk warga di 13 banjar di Desa Adat Kuta ini berupa paket sembako.
 
Warga mengakui bantuan dari para dermawan ini sangat meringankan beban ekonomi rumahtangganya. Warga merasa sangat terbantu karena tabungan mereka sudah mulai menipis untuk memenuhi kebutuhan hidup selama ini, seperti diakui Pande Budiasa salah seorang warga Kuta.  
   
Warga Kuta lainnya, Made Witari dan Made Sudiasih pun menyatakan hal senada. Ia berharap dengan dibukanya akses masuk Pantai Kuta di masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, akan ada kunjungan dari wisatawan domestik. Sehingga secara perlahan-lahan dapat memulihkan perekonomian warga setempat.