Kemampuan Analisa Kredit Tekan Angka NPL Perbarindo Bali Timur | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 04 Desember 2024
Diposting : 8 July 2019 14:06
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ ANALISA KREDIT - Pemaparan materi terkait analisa kredit staf BPR
balitribune.co.id | Denpasar - Pengurus DPK Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Bali Timur memberikan perhatian khusus terhadap non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah di Kabupaten Klungkung, Bangli dan Karangasem dengan memberikan pelatihan analisa kredit di Denpasar, Sabtu (6/7). Ketua DPK Perbarindo Bali Timur, Ketut Wirama menyatakan bahwa awal mula penyebab NPL adalah kurangnya kemampuan analisa kredit oleh sumber daya manusia Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pihaknya meyakini, melalui peningkatan kemampuan analis kredit, NPL akan mampu ditekan. 
 
"Diusulkan supaya analisa kredit itu lebih awal dilakukan, sehingga kita bisa memperkecil NPL seiring bagusnya cara kita melakukan analisis terhadap kelayakan daripada nasabah. Ini dasar dari pelatihan analis kredit," jelasnya. 
 
Seperti diketahui kata dia Perbarindo Bali Timur sampai Mei 2019 mencatat NPL masih tinggi yakni diposisi 9%. "Karena NPL masih tinggi diambang batas regulator 5%. Tapi secara rata-rata keseluruhan di Bali Timur masih tinggi," sebut Wirama. 
 
Penyumbang NPL ini diakuinya hampir merata disemua sektor termasuk konsumtif, bahkan kredit modal kerja lebih mendominasi memicu meningkatnya kredit bermasalah. "Salah satunya ya karena dampak aktivitas Gunung Agung. Sampai bulan kemarin Gunung Agung masih ada erupsi, walaupun tidak besar tapi berpengaruh juga terhadap aktivitas perekonomian yang masuk kawasan rawan bencana/KRB. Kebetulan di Karangasem dan Bangli terdampak hujan abu," terangnya. 
 
Dikatakan Wirama, ada beberapa BPR di wilayah Bali Timur dengan angka NPL dibawah 5% bahkan 1%. "Secara rata-rata penyumbang NPL terbesar di wilayah Karangasem itu cukup tinggi dan di wilayah Bangli beberapa yang kena dampak itu (erupsi)," imbuhnya. 
 
Saat ini total aset Perbarindo Bali Timur sekitar Rp 549 miliar, kemudian kredit Rp 337,8 miliar dan dana pihak ketiga (DPK) Rp 459,2 miliar. Jumlah total karyawan mencapai 348 orang dan melayani sebanyak 74.189 nasabah. Di wilayah timur telah memiliki produk masing-masing untuk meningkatkan minat masyarakat menaruh dananya di BPR. "DPK BPR di Bali Timur masih cukup baik," tegas Wirama. 
 
Sementara itu Fajar, Ketua Panitia Pelatihan Analis Kredit SDM DPK Perbarindo Bali Timur mengatakan, pelatihan analisa kredit ini adalah yang pertama pada tahun 2019. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan SDM karena rata-rata masih lulusan SMA, sehingga kualitas para staf BPR ini perlu ditingkatkan. "Posisi Bali Timur memang di atas rata-rata, dengan pelatihan ini kita harapkan ke depannya paling tidak bisa menurunkan tingkat NPL," tegas Fajar.
 
Menurut dia dengan adanya pelatihan maka pengetahuan SDM menjadi lebih luas mulai dari proses penagihan. "Materi ini adalah masalah analisa kredit, karena merupakan pintu pertama benar tidaknya kredit itu cair. Setelah itu maintain dan penagihan," beber Fajar. 
 
I Gede Juliasta, Sekretaris DPK Perbarindo Bali Timur mengungkapkan akan menambah kegiatan-kegiatan yang berkaitan untuk meningkatkan kompetensi semua aspek dalam operasional perbankan dimulai dari analisa kredit, kemudian pelatihan maintain kredit dan langlah-langkah penyelesaian kredit, penghimpunan DPK (funding), marketing dan bagian lainnya. "Kita berharap BPR di Bali Timur semakin tumbuh," harapnya.