
balitribune.co.id | Negara - Trotoar yang ada di wilayah Jembrana kini banyak yang beralih fungsi. Tidak sedikit para pedagang yang menyalahgunakan badan trotoar sebagai tempat berjualan. Persoalan ini pun kini mulai diselesaikan. Salah satunya dengan memindahkan pedagang dan memberikan fasilitas berjualan seperti booth container.
Trotoar yang banyak dialihfungsikan oleh warga untuk berjualan kini dikembalikan fungsinya sebagai fasilitas umum bagi pejalan kaki. Untuk menyelesaikan persoalan pedagang yang menggunakan trotoar jalan berjualan. Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Wakil Bup I Gede Ngurah Patriana Krisna memilih pendekatan humanis serta cara cara komunikasi yang efektif.
Secara persuasif, Bupati Kembang bersama Wabup Ipat mengajak pedagang yang saat ini masih berjualan di atas trotoar agar mau pindah dan tidak lagi kembali menempati trotoar. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi trotoar sebagai akses bagi pejalan kaki dan memerikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jalan. Namun ia memastikan tidak sampai ada penggusuran.
Menurutnya pemindahan pedagang ini agar tidak mematikan perekonomian masyarakat. Kembang dan Ipat menyatakan siap memberikan fasilitas berjualan yang layak bagi para pedagang kecil di trotoar yang mau pindah."Pedagang kecil yang berjualan di atas trotoar, yang mau pindah tempat agar tidak lagi di atas trotoar, kita akan berikan booth kontainer sesuai kebutuhan," ujarnya.
Pemberian booth kontainer bagi para pedagang yang saat ini berjualan di atas trotoar menurutnya agar para pedagang tetap bisa menjalankan usahanya tanpa mengganggu ketertiban umum. Ia mengaku program bantuan booth kontainer ini tidak menggunakan dana pemerintah. Bantuan ini diberikan dengan menggunakan gaji yang diterima Bupati Kembang dan Wabup Ipat.
Pihaknya juga tidak menutup kesempatan bagi para pelaku usaha untuk ikut membantu para pedagang kecil. Pihaknya juga akan mengupayakan mencari CSR untuk program ini. "Program ini belum kami anggarkan, kami sumbangkan gaji pertama kami untuk membeli booth kontainer. Kalau masih ada yang membutuhkan gaji kedua siap kami gunakan sambil mencari CSR," tandasnya.
Salah satu pedagang yang menerima booth kontainer adalah Ni Ketut Sri Wahyuningsih yang berjualan di pinggir jalan di Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Sebelumnya, Ketut Sri berjualan di atas trotoar, namun dengan pendekatan yang humanis kini ia bersedia untuk tidak berjualan di atas trotoar lagi dan diberikan fasilitas berjualan yang lebih nyaman.
Sebagai penerima manfaat, ia menyambut baik program bantuan yang dibiayai secara pribadi oleh Bupati Kembang dan Wabup Ipat ini. Ia pun mengaku akan memanfaatkan fasilitas yang diberikan ini sebaik mungkin sehingga tidak lagi mengganggu kenyamanan publik. "Terima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Astungkara kami bisa berjualan dengan lebih nyaman," ujarnya.