
balitribune.co.id | Nusa Penida - Kasus "kasepekang" yang terjadi di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, berbuntut panjang dan berujung pada keributan antar warga usai perayaan Nyepi, Minggu (30/3). Sebanyak 29 warga diungsikan oleh pihak berwenang untuk menghindari kekerasan fisik yang dipicu oleh masalah adat lama yang belum menemukan titik temu.
Menurut Camat Nusa Penida, I Kadek Yoga Kusuma, sebanyak 29 warga diungsikan ke lokasi yang lebih aman, termasuk 21 orang yang berada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Klungkung daratan. Sedangkan 1 orang dirawat di Puskesmas Nusa Penida karena sakit.
"Untuk sementara, warga yang diungsikan akan ditempatkan di SKB Klungkung. Langkah selanjutnya akan diputuskan oleh Bupati Klungkung setelah rapat dengan Pemkab," kata I Kadek Yoga Kusuma.
Insiden ini dipicu oleh permasalahan lama yang belum terselesaikan. Kesalahpahaman antar warga menyebabkan ketersinggungan dan situasi semakin sulit dikendalikan.
"Untuk menghindari eskalasi, kami bersama aparat keamanan mengambil langkah pengamanan dengan mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman," ungkap I Kadek Yoga Kusuma.
Di SKB Banjarangkan, Klungkung, 21 warga yang terdiri dari orang tua, dewasa, dan anak-anak ditempatkan di beberapa ruangan kamar yang dilengkapi tempat tidur. Mereka akan mendapatkan bantuan makan dan minum dari Dinas Sosial Klungkung.
"Kami dari Dinas Sosial siapkan bantuan untuk kebutuhan makan dan minum warga untuk sementara. Tempat SKB disediakan oleh Disdik," kata Kadissos Gusti Agung Putra Mahayajaya.