Ketahanan Pangan Ditengah Pandemi Covid-19, Krama Desa Adat Bitera Kebagian Bibit Tanaman | Bali Tribune
Diposting : 17 May 2020 19:01
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / BIBIT TANAMAN - Pembagian Bibit untuk Krama Adat Bitera untuk mendukung program ketahanan pangan di Pandemi Covid 19

balitribune.co.id | Gianyar - Sedikitnya 1312 Krama adat desa adat Bitera, kecamatan/Kabupaten Gianyar, kebagian 15 bibit tanaman unuk masing-masing kepala keluarga, Minggu (17/5). Bantuan untuk ketahanan pangan masyarakat di Pandemi Covid 19 ini dipasok dari Bangli sebanyak 20 .000 bibit yang pembagian akan dilaksanakan secara bertahap  oleh Prajuru adat.

Bendesa adat Bitera Nyoman Sumatra, mengatakan, jumlah krama adat setempat  sekitar 1312 kk dan dipastikan setiap kepala keluarga kebagian jatah 15 bibit. Bibit yang diberikan kewarganya berupa bibit cabe, terong, dan tomat. Menurutnya selain untuk ketahanan pangan keluarga bibit ini juga berfungsi untuk meredam setres atau penat warganya yang dirumahkan. Agar ada hal yang diperhatikan dan di tunggu."Untuk menghilangkan rasa penat krama kita, ditengah situasi corona ini" ujarnya. 

Sumatra mengatakan, Saat ini bibit baru dibagikan kepada 2 banjar dari 5 banjar dibawah desa adat Bitere. Bibit yang diberikan beberapa merupakan donasi dari Nyoman Parta, anggota DPR RI, yang getol menyuarkan pertanian. "Selain bibit yamg kita bagikan, sebelumnya desa adat bitera telah membagikan sembako  kepada krama yang bersumber dari berbagai donasi dan dana desa adat Bitera. "Beberapa minggu lalu juga sudah dilakukan pembagian sembako kepada krama adat" jelasnya. 

Terkait bantuan berupa bibit ini, Sumatra menjelas hal ini bukan sepenuhnya inisiatif mereka tetapi dari masyarakat sendiri. Mereka berpikiran sembako dalam hitungan hari akan bisa habis, namun jika bibit beberapa kali akan tetap bisa berbuah. "arahan provinsi untuk penanganan covid-19 sudah kita lakukan. Sementara bibit ini merupakan permintaan warga untuk ketahan pangan masyarakat, ditengah situasi ini kalau sembako tidak akan bertahan lama" pungkas Sumatra.