Klungkung berduka, Maestro Lukis Klasik Kamasan Ni Wayan Suciarmi Berpulang | Bali Tribune
Diposting : 7 January 2020 01:53
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bali Tribune/ PENGABENAN – Pengabenan almarhumah maetro lukis klasik Kamasan Ni Wayan Suciarmi, Senin (6/1).
balitribune.co.id |  Semarapura- Klungkung kembali berduka, salah seorang maestro pelukis Wayang Klasik Gaya Kamasan Ni Wayan Suciarmi telah berpulang di usia 87 tahun. Kepergian almarhumah Ni Wayan Suciarmi ini menjadi duka mendalam warga Banjar Sangging, Kamasan utamanya putra putri, menantu dan cucu almarhum.
 
Ditemui di sela-sela pengabenan almarhum di Setre Bugbugan, Desa Pekraman Gelgel, Klian Banjar Sangging Kamasan Ketut Suparna  menyatakan bahwa kepergian almarhum meninggalkan duka mendalam bagi warga Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung. Beliau memiliki segudang penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
 
Menurut salah seorang putrinya, Ni Wayan Mariani, SKM. MKes (55) yang kini menjabat Ka UPT Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi  Bali, bahwa ibunya almarhum Ni Wayan Suciarmi yang saat meninggal berusia 87 tahun lebih, mengalami masalah jantung dan menderita strooke. "Ibu meninggal bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 2020 di RSUD Klungkung, sedangkan Pengabenan almarhum kita laksanakan pada Senin ( 6/1)," Ujar Ni Wayan Mariani sedih.
 
Ibunda  dari AKBP Ni Ketut Manik,SE  yang menjabat Kepala Sekretariat umum Polda Bali ini dikenal sebagai  seorang Maestro lukis Banjar Sangging,Kamasan setelah era Nyoman Mandra almarhum,dengan segudang penghargaan.
 
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan Nyonya Ayu Suwirta dan Wakapolda Bali dan Kapolres Klungkung AKBP Komang Sudana sempat melayat kerumah duka di Banjar Sangging,Desa Kamasan, Klungkung. "Kita telah kehilangan seorang pelukis senior Klasik Wayang gaya Kamasan. Semoga para generasi muda bisa mengikuti jejak pelukis gaya Kamasan, serta bisa meneladani beliau," ujar Bupati Suwirta.