Kolam Suara Imajiner Pilgub Bali 2024 | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 27 September 2024
Diposting : 27 September 2024 10:28
IGM. Pujastana - Bali Tribune
Bali Tribune / IGM. Pujastana

balitribune.co.id | Pasangan calon Gubernur dan calon wakil Gubernur Bali telah mendapatkan nomor urut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Pasangan I Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-Pas) mendapat nomor urut 1. Sementara Pasangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) mendapatkan nomor urut 2.

I Made Muliawan Arya atau lebih dikenal De Gadjah mengatakan, nomor urut satu baginya adalah simbol kemenangan di Pilgub Bali. Dimana dalam kontestasi politik di Pulau Bali adalah memperebutkan posisi Bali satu.

"Jadi, kita semua, kami berdua, (Mulia-Pas) harus bersatu, berjuang, satu komando, satu jalur dengan pemerintah pusat. Kami (nantinya) selain menjadi kepala daerah, juga menjadi wakil pemerintah pusat," ujarnya saat pengambilan nomor urut beberapa waktu lalu di Kantor KPU Bali.

Mulia-Pas menekankan asas dekonsentrasi dalam perimbangan Pusat dan Daerah. Sesuatu yang dulu sempat dilanggar Gubernur Koster saat menolak Pildun U 20. Saat itu Gubernur Koster sama sekali bukan wakil pemerintah pusat di daerah karena Piala Dunia U 20 adalah program Presiden Jokowi.

Koster sendiri telah meminta maaf atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023 karena Bali menjadi salah satu tempat pertandingan digelar. Keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah berawal dari surat penolakan Koster atas kehadiran Tim Nasional (Timnas) Israel U-20 sebagai salah satu peserta. Tapi pengemar sepakbola sudah terlanjur terluka. Atau mungkin juga saat ini mereka sudah lupa akan hal itu?, waktu yang akan membuktikan.

Sementara itu Wayan Koster yang merupakan petahana atau incumbent mendapatkan nomor urut 2 mengatakan, nomor urut 2 penanda restu dari alam untuk melanjutkan periode kedua dalam kepemimpinannya.

"Saya bersama Nyoman Giri Prasta, Koster-Giri memperoleh nomor urut 2. “Semoga nomor 2 ini menjadi penanda restu alam pasangan Wayan Koster bersama Nyoman Giri Prasta lanjut dua periode," kata Koster.

Para petarung di Pilgub Bali pada pilkada serentak 2024 ini agaknya masing-masing memiliki ‘daya dorong politik tersendiri’ untuk memenangkan pertarungan. Pasangan Mulia-Pas dilingkupi aura kemenangan Pilpres Prabowo-Gibran yang bersejarah yang tak terpikirkan sebelumnya, Capres 3 Ganjar Mahfud usungan PDI Perjuangan terkapar secara dramatis dikangkangi  koalisi partai-partai yang tergabung dalam koalisi  Indonesia Maju. 

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang didukung koalisi partai-partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) meraih suara terbanyak di Bali, sekitar 1.454.640 suara mengalahkan pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud MD yang didukung PDIP yang hanya meraup suara 1.127.134 suara. Alhasil, Prabowo-Gibran “Kuasai Kandang Banteng." Sesuatu yang sebelumnya tak terbayangkan akan terjadi. ‘Oke gas’ membahana merangsek “satset” hingga ke pinggir ring pertarungan.

Untuk diketahui, total keseluruhan suara di Bali saat Pilpres lalu berjumlah 2.740.692 dengan rincian suara sah 2.681.007 dan suara tidak sah 59.685.

Pasangan Anies-Muhaimin hanya meraih  99.233 suara, Prabowo-Gibran 1.454.640 suara dan Ganjar-Mahfud MD 1.127.134 suara.

Aura kemengan Prabowo Gibran pada Plpres 2024 inilah berusaha dijadikan daya dorong politik oleh pasangan Mulia-Pas untuk merangsek petahana Koster-Giri ke tali ring pertarungan. Pasangan 01 Mulia-Pas di Pilgub Bali 2024 yang merupakan miniatur KIM di Pilpres 2024 berniat menjungkalkan pasangan 02 Koster-Giri yang diusung PDIP. Sebuah cita-cita yang mungkin absurd karena angka-angka elektoral masih berpihak pada pasangan Koster-Giri.

Menurut konsultan politik SMRC, tingkat approval rating Giriprasta saat menjadi Bupati Badung ‘lumayan tinggi’. Sementara saat menjadi Gubernur, Koster sudah mengerjakan banyak hal, beberapa diantaranya akan jadi modal politik yang handal.

Bagaimanapun incumbent selalu memiliki keunggulan rekam jejak dibandingkan penantang. Kecuali pasangan Mulia-Pas mampu mengkapitalisai kelemahan Koster-Giri dengan melakukan kampanye massif yang dapat menarik perhatian 3,2 juta (jumlah pemilih di Bali sesuai DPT Pilgub Bali 2024).

Jika perolehan suara pilpres 2024 dijadikan patokan maka kolam suara pasangan Mulia-Pas sekitar 1.454.640 suara dan kolam suara Koster-Giri adalah 1.127.134 suara. Itulah kolam suara imajiner di Pilgub Bali 2024 ini.    

Kalau pasangan Mulia-Pas hanya melakukan kampanye Business as Usual dan hanya mencoba mengcopypaste gaya kampanye Prabowo-Gibran saat pilpres lalu maka menumbangkan incumbent hanya akan jadi mimpi di siang bolong.

Gaya kampanye ‘oke gas’ gemoy dengan visualiasi gaya kartun mungkin ampuh menarik perhatian pemilih saat pilpres lalu tapi saat ini mungkin tidak cocok lagi untuk arena pertarungan Pilkada Bali. Beda ruang dan waktu serta intelektualitas kolam suara pemilih.