balitribune.co.id | Tabanan - Dalam mewujudkan keseimbangam pembangunan yang harmonis sekala dan niskala, diperlukan terbentuknya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat adalah suatu keharusan. Karena itu Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya selalu menekankan agar adanya kepercayaan, koordinasi serta komunikasi yang aktif dalam setiap kunjungannya ke masyarakat.
Rabu (16/11/22), menghadiri undangan Pemelaspasan Candi Bentar dan Penyengker di Pura Dalem Desa Adat Pacung, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan Tabanan. Bersama jajaran, Bupati Sanjaya meminta kepada masyarakat agar sinergitas itu selalu terjalin dalam mewujudkan pembangunan yang menyeluruh menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).
“Hari ini tiang ajak Bapak I Made Urip selaku anggota DPR RI, Bapak Made Supartha anggota DPRD Bali, Bapak Desta Kumara anggota DPRD Tabanan, untuk betul-betul mengawal pembangunan semeton disini. Tiang juga didampingi Pokli Bupati, Asisten I, Kepala Bapelitbang juga PUPR, sengaja tiang ajak Kepala Dinas ini, tujuannya agar apa yang disampaikan masyarakat langsung didengar dan dicatat. Astungkara, keinginan masyarakat itu dapat direalisasikan,” ucap Sanjaya.
Ia angat menyadari, karena pemerintah tidak akan bisa berjalan dengan sendirinya tanpa kehadiran dan dukungan masyarakat. Untuk itu, Sanjaya tiada henti-hentinya menyerukan semangat ngayah kepada para bawahannya. Dimana pada kesempatan itu juga, nampak hadir, Camat dan unsur Forkopimcam Kerambitan, Perbekel, Bendesa Adat setempat, dihimbau selalu ngayah untuk masyarakat.
“Jadi harapan titiang kepada semeton semua, mari tetap raket jaga persatuan dan kesatuan karena membangun ini tidak hanya cukup sampai disini. Pembangunan ini harus terus berproses, baik nanti di Parahyangan, lalu Pawongan dan lagi di Palemahan, dan tidak akan pernah berhenti. Maka dari itulah, titiang sangat mengapresiasi krama Desa Adat Pacung sudah melakukan hal-hal yang positif melalui koordinasi dan komunikasi yang bagus dengan pemerintah, baik di eksekutif maupun legislatif,” puji Sanjaya.
Sesuai penuturan Ketua Panitia Karya I Made Jiwa Duarsa yang juga Bendesa Adat Pacung, mengatakan, bahwa rangkaian karya ini telah dilaksanakan pada 25 September 2022 dan puncaknya digelar pada 16 Nopember 2022 (hari ini), dimana dalam kegiatan Ngayah dilakukan bersama-sama oleh krama/masyarakat yang berjumlah 52 KK. Total biaya sekitar 180 juta rupiah yang dihabiskan dalam pelaksanaan karya berasal dari bantuan pemerintah serta iuran dari krama.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sanjaya juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada masyarakat yang diterima oleh Bendesa Adat.