Diposting : 11 July 2018 22:29
Djoko Purnomo - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Guna meningkatkan pembinaan prestasi olahraga, KONI Kota Tangerang melakukan studi banding dan kunjungan kerja ke Kota Denpasar, Selasa (10/7). Dipimpin Ketum KONI Tangerang, M Hadi, mereka juga menggali bagaimana kiat-kiat meningkatkan prestasi olahraga.
Kedatangan rombongan KONI Tangerang disambut jajaran pengurus KONI Denpasar di Jalan Melati Denpasar. Ketua umum yang diwakili Wakil Ketua Umum Nyoman Mardika didampingi Sekum Erwin Suryadarma memberikan paparan terkait sistem pembinaan olahraga di Denpasar.
Ketua Umum KONI Tangerang yang memboyong 22 pengurusnya mengatakan, pihaknya ingin belajar banyak bagaimana memajukan olahraga di daerah sekaligus bertukar informasi terkait penyelenggaraan porprov, karena tahun ini Tangerang akan menyelenggarakan Porprov Banten.
“Kami mendengar Denpasar suskes menyelenggarakan porprov sehingga kami perlu belajar banyak ke Denpasar. Di samping itu kami juga perlu belajar tentang pengelolaan anggaran dan pemanfaatan dana hibah dari APBD daerah,” kata Hadi.
Menurutnya permasalahan yang dihadapi masing-masing daerah terhadap pembinaan olahraga di daerah rata-tata hampir sama, namun pihaknya mendengar Denpasar sangat konsisten melakukan pembinaan atlet sejak usia dini.
“Menurut kami pembinaan sejak usia dini sangat baik diterapkan di masing-masing daerah dan masing-masing cabor sehingga akan ada regenerasi atlet dan nantinya bisa menyumbangkan atlet ke tingkat nasional,” katanya.
Sementara Nyoman Mardika memaparkan, KONI Denpasar saat ini membina 36 cabang olahraga yang sudah resmi terdaftar sebagai anggota KONI Denpasar. Menurutnya KONI Denpasar tetap kosisten dalam melakukan pembinaan olahraga.
“Kami mempunyai beberapa program yang terus akan dikembangkan seperti kegiatan Walikota Cup, Puslat Cabor, Atlet Unggulan, Try In, Try Out, Bimtek Pelatih dan program Denpasar Emas,” kata Mardika.
Menurutnya di samping pembinaan secara teknik, yang tidak kalah penting adalah pembinaan mental. Dalam hal ini KONI Denpasar sering mendatangkan tutor dari Jakarta untuk menggembleng mental insan olahraga di Denpasar baik bagi pelatih maupun atlet itu sendiri, karena mental ini memegang kata kunci keberhasilan dalam meraih prestasi.
Selebihnya Mardika memaparkan tetang prestasi yang diraih atlet-atlet Denpasar, yang walaupun dalam ajang porprov hanya meraih posisi runner up namun dalam ajang PON maupun dalam kejurnas atlet-atlet Denpasar mampu berkiprah di tingkat nasional, bahkan dalam PON di Jawa Barat tahun 2016 lalu atlet Denpasar mampu menyumbangkan separuh lebih medali emas bagi kontingen Bali. “Kami tetap konsisten membina atlet sendiri ketimbang membajak atau membeli atlet daerah lain,” pungkasnya.