Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Konsep Pemasaran Pariwisata Perlu Bertransformasi dari Konvensional ke Sustainability

Bali Tribune / Yoga Iswara

balitribune.co.id | Denpasar – Inovasi pemasaran pariwisata berkelanjutan yang diteliti oleh pelaku pariwisata Bali merupakan salah satu upaya mencari solusi pola-pola keberlanjutan yang bisa diterapkan di pulau ini. Hal tersebut sekaligus menjadikan momentun untuk menata pariwisata Bali yang berbudaya, berkualitas dan berkelanjutan menuju Bali Era Baru, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. 

Sekjen Bali Villa Association, Yoga Iswara menyatakan bahwa pihaknya melakukan penelitian Model Inovasi Pemasaran Pariwisata Berkelanjutan di Bali

karena adanya kesenjangan pencapaian di Bali antara aspek ekonomi dengan dua aspek lainnya. Diantaranya konsep keberlanjutan atau yang dikenal dengan konsep triple bottom line, yaitu aspek lingkungan (planet) dan aspek sosial budaya (People). 

Ia berharap dapat menghasilkan kajian yang mampu diimplementasikan terutama pada sisi pemasaran yang dalam setiap bisnis menjadi ujung tombak perusahaan dalam memasarkan dan mengembangkan bisnis. "Maksud dari Keberlanjutan (sustainability) dalam penelitian ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pada masa kini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi pada masa mendatang (to meet the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs)," jelas Yoga. 

Menurut dia, pengembangan pariwisata Bali agar bisa mengikuti konsep “Cenik Lantang Lais Tileh” dengan mengharmoniskan antara aspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. 

Dewan Penasehat Bali Sales & Marketing Community (BASCOMM), Fransiska Handoko sepakat bahwa model pemasaran yang digunakan saat ini di Bali, salah satu contohnya adalah Marketing Mix 7P masih berorientasi hanya pada sisi ekonomi. Artinya upaya-upaya yang dilakukan masih sebatas pemenuhan target atau volume yang secara sederhana bisa diartikan terfokus pada keuntungan (profit). "Hal ini akan sangat merugikan Bali secara jangka panjang," tegasnya. 

Ketua BASCOMM, Putu Arisudhiana menambahkan bahwa model pemasaran yang ada saat ini tentunya akan memberikan benefit dari sisi profit. Namun juga sekaligus secara tidak langsung berdampak negatif pada aspek lingkungan dan sosial budaya seperti alih fungsi lahan yang masif, kemacetan, ketersediaan air bersih, degradasi budaya, tingkat kriminalitas dan lainnya. 

Ia sangat setuju jika triple bottom line dapat dijadikan dasar kinerja pemasar untuk mencapai keharmonisan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.

Ketua PHRI Badung sekaligus Ketua BPPD Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, yang hadir sebagai keynote speaker pada acara FGD online ini menegaskan bahwa inovasi pemasaran berkelanjutan merupakan solusi yang tepat untuk Bali. 

Ini harus didukung dan implementasikan demi keberlangsungan Bali ke depannya. Strategi marketing yang dilakukan saat ini sudah benar. Namun hanya baru mencakup kepentingan saat ini (present). "Harapan saya dengan adanya penemuan baru dari Disertasi ini, Bali bisa menjadi contoh bagaimana pariwisata dan pemasarannya bisa dilakukan tidak saja untuk memenuhi kepentingan saat ini. Namun juga bisa memikirkan bagaimana generasi mendatang dalam memenuhi kepentingannya," ucap Rai Suryawijaya.

Dikatakan Yoga, Sustainability adalah jawabannya, konsep keberlanjutan yang mengharmoniskan aspek ekonomi dengan lingkungan dan sosial budaya adalah sesuatu yang bukan menjadi sebuah pilihan. "Tetapi keharusan yang perlu kita komit bersama dalam menjadikan Bali yang lebih berkelanjutan. Kami menunggu teori baru yang akan dihasilkan dari disertasi ini, dan tentunya kita akan dukung untuk menuju Bali Era Baru, Nangun Sat kerthi lokha Bali," jelasnya. 

Sementara itu Wakil Ketua DPP IHGMA, Ramia Adnyana, menyampaikan bahwa konsep pemasaran perlu bertransformasi dari konsep konvensional ke konsep sustainability untuk mencapai triangle of sustainability. Dimana product berubah menjadi costumer solution, price menjadi costumer price, place menjadi convenience, promotion menjadi communication. Sehingga triangle sustainability yang terdiri dari quality experience untuk costumer, quality profit untuk investor, quality of life untuk local community bisa tercapai. 

Ketua IHGMA DPD Bali, Nyoman Astama menambahkan bahwa marketing berkelanjutan bisa diterapkan melalui konsep S.A.V.E yaitu sustainable (environment), Acceptable (social culture), viable (economy), dan endurance. 

Ketut Swabawa, Director of Global Hospitality Expert mengusulkan agar Bali menerapkan collective marketing model. Dimana destination marketing terintegrasi dengan fasilitas pariwisata agar komunikasi lebih terkonsentrasi. Tidak seperti yang terjadi saat ini dimana antara destinasi dan fasilitas pariwisata seperti villa dan hotel, melakukan promotion secara parsial atau individual.

FGD ini dilakukan pada 15 April 2020 secara online dengan menggunakan aplikasi ZOOM yang menghadirkan 17 panelist dari Industry Expert di Bali. FGD melalui online salah satu cara untuk menerapkan social distancing dan physical distancing guna menekan penyebaran virus Corona. 

wartawan
Ayu Eka Agustini

Bisnis Dekorasi Rumah Memperluas Pasar Hingga ke 6 Negara

balitribune.co.id | Mangupura - Salah satu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang dekorasi rumah berhasil memperluas pasar hingga ke 6 negara diantaranya Malaysia, Kuwait, Australia, Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis. Pelaku usaha inipun mencatat pertumbuhan omzet sebesar 60% year-on-year (YoY), meningkat dari rata-rata Rp 50 juta per bulan pada periode Januari 2024 menjadi Rp 80 juta pada Januari 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Serangkaian HUT Kota Denpasar ke-237, D’TIK Fest Hadirkan Beragam Event Lintas OPD

balitribune.co.id | Denpasar - Sepirit Gotong Royong dan Menyama Braya tampak pada pelaksanaan Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Festival (D’TIK Fest) Tahun 2025 yang digelar serangkaian HUT ke-237 Kota Denpasar. Hal ini terlihat dengan terlibatnya lintas OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar dalam pelaksanaan kegiatan yang dipusatkan di Kawasan Lapangan Lumintang, Taman Kota Lumintang hingga Gedung Dharma Negara Alaya ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Tabanan Hadiri Ngaben Kelompok Pitra Yadnya Karang Werdi Kutuh Kelod, Samsam, Kerambitan

balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri uleman Upacara Ngaben (8 Sawa) Kelompok Pitra Yadnya Karang Werdi Kutuh Kelod di Balai Banjar Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Rabu (26/2).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.