balitribune.co.id | SEIRING dengan akan diluncurkan motor baru Honda sesui video teaser di akun Instagram @welovehonda_id menampilkan siluet huruf S dengan font stylish dan tagline "Fashion Meets Power", konsumen berharap produk baru ini nantinya tidak menggunakan rangka Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF). Meski pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyatakan rangka eSAF motor Honda aman digunakan, masih banyak konsumen meragukan kualitas rangka ini.
"Pastinya kehadiran motor baru Honda ini sangat kami dinantikan. Harapannya, motor baru Honda nantinya tidak memakai rangka eSAF," ungkap Komang Adi, warga Panjer, Denpasar. Meski AHM telah memberi garansi rangka lima tahun, dia masih khawatir dan ragu. "Apalagi waktu itu banyak video dan gambar rangka eSAF motor Honda berkarat dan patah," alasannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai upaya mewujudkan kendaraan bermotor yang berkeselamatan serta menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat terkait rangka sepeda motor Honda, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama KNKT telah melakukan penelitian rangka eSAF sepeda motor Honda sejak Agustus hingga September 2023.
"Diharapkan masyarakat tidak khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil penelitian telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," ungkap Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno kala itu.
Menurut tim peneliti, AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses jadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup) saat mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di Pabrik Honda, Karawang.