KPAI Dorong Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Karya dan Interaksi | Bali Tribune
Diposting : 14 April 2023 05:31
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Aris Adi Leksono (kiri), I Gusti Nyoman Agung Wikrama (di tengah) dan Ketua Forward Bali, I Made Arnyana (kanan)
balitribune.co.id | JakartaPemenuhan hak pendidikan anak, pola asuh dan kultur orangtua menjadi kunci mengentaskan anak dari hal-hal yang rawan berperilaku menyakiti orang lain. Tiga dosa pendidikan saat ini menjadi fokus pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Salah satu rekomendasi yang diberikan adalah bagaimana menerapkan satuan pendidikan ramah anak atau sekolah ramah anak. Demikian disampaikan Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono kepada rombongan Forum Wartawan DPRD (Forward) Provinsi Bali bersama pimpinan rombongan yang selaku Kabag Persidangan Setwan DPRD Bali, I Gusti Nyoman Agung Wikrama didampingi Kasubag Tata Usaha, Kepegawaian, Humas dan Protokol, Kadek Putra Suantara di Jakarta, Kamis (13/4).
 
Kata dia, hal tersebut menjadi salah satu indikator Kota Layak Anak (KLA) yang bersinergi dengan kalangan pendidikan. KPAI terus mendorong kementerian terkait untuk melakukan inovasi kurikulum guna membangun kesadaran anak untuk tidak menyakiti teman-temannya. Kesadaran tersebut agar dapat tumbuh dari pembelajaran, misalnya penguatan pendidikan karakter berbasis karya dan interaksi secara langsung. 
 
"Bisa dilakukan dengan seni pagelaran, drama yang temanya anti bully atau perundungan, anti kekerasan yang diperagakan sesama temannya. Sehingga akan lebih meresap begitu yang menjadi kesadaran bersama-sama, yaitu dibangun melalui partisipasi anak karena dilibatkan dalam bermain drama, bukan sekadar diperintah," katanya.
 
Ia menuturkan, berdasarkan pengawasan di lapangan, kasus-kasus perundungan di sekolah terjadi saat istirahat. KPAI mendorong di setiap satuan pendidikan untuk melakukan parenting kepada para orangtua atau keluarga. "Parenting ini dalam rangka apa?, orangtua juga penting diberikan edukasi-edukasi bagaimana cara menumbuhkan pola asuh yang baik, ada sinergi antara satuan pendidikan dengan orangtua. Hasil pengawasan kami, pelaku bully ini berawal dari kurang perhatian ketika di rumahnya, sehingga pelampiasannya kepada temannya sendiri," bebernya.
 
Kabag Persidangan Setwan DPRD Bali, I Gusti Nyoman Agung Wikrama beharap, perilaku-perilaku atau pemahaman tentang perlindungan anak itu sangat penting untuk dilaksanakan.