Diposting : 2 July 2019 00:24
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Sebagai kawasan obyek wisata yang telah mendunia, desa adat Pelnglipura, Kelurahan Kubu Bangli selalu ramai di kunjungi wisatawan. Membludaknya kunjungan di desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih ke tiga di dunia tersebut terjadi saat libur sekolah dan hari raya. Disalah satu sisi obyek desa Penglipuran terkendala dengan areal parkir kendaraan. Walaupun telah disedikan tiga tempat lahan parkir, ketika terjadi puncak kunjungan, areal parkir yang ada penuh,sehingga banyak kendaraan harus parkir di bahu jalan melingkar. Menyikapi fenomena tersebut, krama adat desa Penglipuran memohon ke pada pemerintah kabupaten Bangli agar bahu jalan melingkar diaspal. Hal tersebut diungkapkan Bendesa Adat Pelingpuran, I Wayan Supat, Minggu ( 30/6)
Kata I Wayan Supat kondisi bahu jalan melingkar memang belum diaspal, sehingga kini tumbuhi rerumputan. Sementara untuk lebar bahu jalan kanan kiri sekitar 3 meter dan untuk badan jalan lebarnya sekitar 4 meter. “Untuk pengaspalan bahu jalan sudah sempat diusulkan dua tahun lalu lewat Musrenbang di kelurahan, namun belum terealisasi ,” ujarnya.
Lanjut I Wayan Supat dalam kondisi ramai banyak pengunjung memanfaatkan badan jalan melingakar untuk parkir kendaraan. “Karena bahu jalan belum diaspal sehingga parkir kendaraan pengunjung menghabiskan setengah badan jalan, kondisi ini tentu sedikit mengganggu ketika ada kendaraan melintas,” sebutnya.
Selain itu I wayan Supat juga menyinggung kondisi jalan depan bale banjar menuju jabe pura (lahan parkir) hingga tembus hutan bambu mulai berlubang. “Jalanya sudah rusak dan mengggu kenyamanan para pengunjung,” ungkap I Wayan Supat.
Terpisah Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Soma saat dikonfirmasi mengatakan untuk permohonan pengaspalan bahu jalan belum masuk. Sejatinya pihaknya sangat mendukung rencana tersebut, apalagi desa Penglipuran merupakan salah satu obyek wisata di Bangli. “Untuk permohonan belum masuk, kalau ada pasti sudah kami bahas,” jelasnya.
Kata Soma untuk lebar badan jalan melingkar saat ini sekitar 3,5 meter sedangkan untuk bahu jlan sekitar 3 meter. “Kalau bahu jalan diaspal tentu badan jalan lebih lebar sehingga bisa dimanfaatkan untuk parkir kendaraan disaat kondisi darurat,” jelasnya.
Sedangkan terkait kerusakan jalan, kata Made Soma jika kerusakanya lebih darai 20 persen akan diambil lewat kegiatan peningkatan jalan, sementara kalau kerusakannya dibawah 20 persen akan diambil lewat kegiatan rutin. “Nanti petugas kami akan turun melakukan survai, dari hasil survai akan diketahui tingkat kerusakannya,” jelas Made Soma.