BALI TRIBUNE - MINAT generasi muda Badung kuliah ke luar negeri masih cukup rendah. Terbukti, program kuliah ke luar negeri gratis yang dicanangkan Bupati Badung tidak terserap maksimal. Tahun 2018 ini, dari 20 kuota yang disiapkan, yang mendaftar baru belasan orang. Itupun harus diseleksi lagi.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Ketut Widia Astika mengaku masih memandang perlu mensosialisasikan kembali program kuliah gratis ke luar negeri ini. “Hingga hari terakhir yang mendaftar hanya 18 orang. Padahal ditargetkan beasiswa keluar negeri sebanyak 20 orang,” ujarnya, Senin (4/6).
Pihaknya sendiri tidak bisa memaksa siswa-siswi Badung untuk mengikuti program ini. namun pihaknya tetap mengajak putra-putri Badung menuntut ilmu ke luar negeri. ”Kita tidak dapat memaksakan untuk sekolah ke luar negeri. Dan yang mendaftar inipun belum tentu lolos semua. Karena harus diseleksi lagi,” jelas Astika.
Diakui, persyaratan kuliah ke luar negeri cukup berat. Peserta yang mendaftar akan ditest ulang. Mulai dari tes administrasi dan tes Bahasa Inggris.
“Nanti kami juga akan laksanakan tes untuk yang mendaftar, terutama tes Bahasa inggris. Jika belum lulus kami sarankan untuk kursus,” pungkas mantan Kepala SMAN 1 Kuta Selatan ini.