Denpasar, Bali Tribune
Meski jumlah kunjungan wisatawan ke Bali setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun okupansi armada angkutan pariwisata rata-rata hanya berkisar 60 persen hingga 70 persen per hari.
Menurut Ketua Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba), I Nyoman Sudiartha, jika okupansi tetap bertahan pada level 70 persen maka tidak akan ada penambahan armada angkutan pariwisata. “Angkutan pariwisata yang ada di Bali saat ini sudah lebih daripada cukup untuk memenuhi angkutan wisata,” katanya di kantor Bali Tourism Board (BTB), Senin (25/7).
Jumlah armada angkutan pariwisata yang ada di Pawiba Bali berdasarkan pada izin yang sudah diterbitkan oleh Dinas Perhubungan disebutkan Sudiartha yakni hampir 3 ribu unit. “Karena yang termasuk angkutan pariwisata bukan hanya bus. Melainkan, yang disebut angkutan pariwisata adalah dengan tanda dasar kuning dengan tulisan hitam,” sebut Sudiartha.
Pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi berapa jumlah armada tambahan yang diperlukan jika adanya peningkatan permintaan dari wisatawan. “Kalau ada penambahan wisatawan, kita akan adakan evaluasi kembali. Kita sesuaikan supply dan demand. Kalau memang kebutuhan meningkat apabila kendaraan kita tidak memadai, kita harapkan akan ada penambahan investasi,” terangnya.
Kondisi sekarang ini kata dia berbeda dengan tahun 2015 lalu. Dimana tahun ini dikatakannya terjadi penurunan permintaan armada angkutan pariwisata kendati jumlah kunjungan wisatawan meningkat. “Sebenarnya sekarang ini dibandingkan tahun lalu itu terjadi penurunan dengan rata-rata okupansi saat ini 60-70 persen (per hari). Hal itu tidak menandakan adanya kekurangan armada walaupun kunjungan wisatawan meningkat,” bebernya.
Dia mengungkapkan terjadinya kekurangan armada jika okupansi mencapai 90 persen sampai 100 persen. Selanjutnya, penambahan armada akan disesuaikan dengan jumlah kedatangan wisatawan. “Jadi sampai sejauhmana signifikan penambahan jumlah wisatawan yang hadir di Bali, kita akan evaluasi kembali untuk menambah jumlah armada,” imbuhnya.
Namun sekarang ini ditegaskan Sudiartha, armada sudah mencukupi karena banyak yang berinvestasi di bidang angkutan pariwisata. “Dimana notabene adalah kendaran-kendaraan baru semua. Dari jumlah 3 ribu unit, kendaraan baru sudah menyentuh diangka 40 sampai 50 persen,” ujarnya.