Kunker di Bali, Dubes Inggris Tanam Mangrove | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 19 Maret 2024
Diposting : 2 November 2021 01:02
RAY - Bali Tribune
Bali Tribune/ Duta Besar Inggris untuk Republik Indonesia, Owen Jenkins

Balitribune.co.id | Denpasar - Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Bali, 2 - 3 November 2021. Ia akan meninjau hutan mangrove Ngurah Rai bersama Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara. Di situ juga, Owen menanam pohon dan berdialog dengan siswa tentang perlindungan lingkungan terhadap hutan mangrove.

Owen juga akan bertemu dengan tim Konsuler Inggris di Bali, seiring dengan persiapan Bali menyambut kembali wisatawan mancanegara dan menjadi tuan rumah G20 tahun depan.

Owen Jenkins mengunjungi Bali agendanya adalah kerja sama Inggris dengan Bali karena Inggris adalah mitra aktif untuk mendukung Bali agar pulih dengan lebih kuat. Bali akan menjadi sorotan global pada 2022, seiring dengan pembukaan kembali pariwisata dan Indonesia menjadi tuan rumah G-20.

Ketika ada harapan sekarang pariwisata mulai pulih, ekonomi Bali secara bertahap menjadi lebih beragam dengan industri penting lainnya termasuk digital dan teknologi, pendidikan dan industri hijau ramah lingkungan.

Di seluruh dunia, pemerintah dan masyarakat menghadapi tantangan untuk "membangun kembali dengan lebih baik” dari pandemi. Indonesia akan menyelenggarakan Kepresidenan kelompok negara-negara G20 mulai Desember 2021 - November 2022 dan Bali menjadi tuan rumah dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Bali akan menjadi yang terdepan dan menjadi pusat panggung dunia. "Kesuksesan Bali dapat menginspirasi serta menjadi model bagi negara dan tempat lain untuk diikuti. Inggris bekerja untuk mendukung Bali mewujudkan hal-hal tersebut," ungkap Owen dalam siaran pers diterima Bali Tribune, Senin (1/11) malam.

Kunjungan Jenkins ke Bali dilakukan saat Inggris menjadi tuan rumah KTT COP26 untuk mengatasi perubahan iklim di Glasgow yang dihadiri Presiden Joko Widodo. Jenkins menyoroti upaya lokal di Bali untuk memberi ruang bagi alam dan mengatasi perubahan iklim dengan mengunjungi hutan bakau Ngurah Rai bersama Wayan Koster. Hutan bakau ini baru-baru ini juga dikunjungi Presiden Joko Widodo.

Indonesia diperkirakan memiliki bakau paling banyak di dunia dengan total 3,6 juta hektar. Bakau adalah habitat yang sangat penting, pertahanan pesisir dan alat dalam memerangi perubahan iklim.

Sebagai habitat, bakau merupakan sumber keanekaragaman hayati dan mendukung masyarakat lokal dengan sumber ikan, kepiting dan udang yang berkelanjutan. Sebagai pertahanan pantai, bakau bertahan terhadap tsunami dan badai dengan mengurangi ketinggian gelombang hingga 60% dan mengurangi kedalaman banjir tsunami hingga 30%.

"Bakau membantu kita melawan perubahan iklim dan menyerap karbon tiga sampai lima kali lebih banyak daripada hutan tropis di darat. Indonesia telah mengakui pentingnya hutan bakau dengan berkomitmen untuk melindungi dan merehabilitasi lebih dari 600.000 hektar hutan bakau selama tiga tahun ke depan. Dan Inggris mendukung pekerjaan ini melalui proyek Blue Forests," katanya.

Jenkins mengatakan, dirinya sangat senang bisa mengunjungi Bali lagi, dan ini akan menjadi kunjungan resmi keempat kalinya. Inggris melakukan pekerjaan besar untuk membangun hubungannya dengan Bali, di bidang pendidikan, akses digital dan teknologi hijau. Dan masih ada banyak lagi pekerjaan yang sedang berlangsung.

"Sebagai lokasi untuk serangkaian pertemuan penting G20, mata dunia akan tertuju pada Bali. Kami yakin ini dapat memenuhi tema yang dipilih Indonesia untuk konferensi G20 – ‘Recover Together, Recover Stronger’. Dan kami siap mendukung visi tersebut," ujarnya.

Menurut Owen, Inggris akan mendukung Bali dan Indonesia dalam pemulihan dari Covid-19, paling tidak saat turis Inggris bisa kembali mengunjungi Indonesia.

Sebelum Pandemi, 400.000 orang Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahun sehinga menempatkan Inggris di urutan keempat tertinggi untuk jumlah pengunjung ke Indonesia dari negara Eropa lainnya atau Amerika dan lebih dari negara-negara terdekat seperti Korea Selatan dan Jepang.

“Jumlah pengunjung ini adalah bukti kuat betapa Inggris menghargai Indonesia serta persahabatan yang erat dan terus berkembang antara kedua negara," tegasnya.