Kurangi Resiko Sakit, Masyarakat Diimbau Rajin Donor Darah | Bali Tribune
Diposting : 26 October 2020 04:15
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Aksi sosial donor darah menyambut 29 tahun Rumah Sakit Umum (RSU) Puri Raharja, Sabtu (24/10).
Balitribune.co.id | Denpasar - Aksi sosial donor darah menyambut 29 tahun Rumah Sakit Umum (RSU) Puri Raharja, Sabtu (24/10). Sebanyak 52 kantong darah berhasil terkumpul dalam kegiatan kemanusiaan yang bekerja sama dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Bali dan didukung oleh PMI Bali. 
 
Direktur RSU Puri Raharja, dr Bagus Darmayasa mengatakan, dari 75 orang diundang sebagai pendonor, 58 hadir, dan 52 dipersilakan menyumbangkan darah setelah melewati serangkaian pemeriksaan. 
 
“Kami menganggap donor darah ini identik dengan pelayanan rumah sakit dan orang-orang yang mendonorkan darah adalah mereka yang paham manfaat mendonor. Orang awam mungkin tidak tahu manfaat donor darah mampu mengurangi penyakit jantung jika dilakukan secara teratur,” ungkapnya.
 
Dikatakan dr Bagus Darmayasa, donor darah juga dapat membakar kalori, mengurangi risiko kanker, menstabilkan pikiran, dan membuat kaum lansia semakin sehat adalah serangkaian manfaat lain donor darah. “Kenapa donor darah ini penting karena kebutuhan darah lebih banyak dari ketersediaan kantong darah,” ujarnya.
 
Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia Daerah Bali, Ketut Pringgantara mengatakan kebutuhan dan permintaan darah meningkat setiap hari. Tapi, pendonor mengalami penurunan dipicu pandemi Covid-19. Penurunan jumlah pendonor ini, jelasnya terjadi sejak bulan Maret 2020.
 
“Kami tidak berhenti. Kami membuat strategi. Kami datang ke banjar-banjar. Jemput bola. Kami edukasi masyarakat kemudian kami datangi tokoh masyarakat. Gayung bersambut, kami adakan kegiatan setiap dua setengah bulan sekali di Banjar Segara, Kuta. Kami dapat sekitar 300 lebih kantong,” tandasnya.
 
Pringgantara menyebut saat darah masuk ke Rumah Sakit melalui PMI persediaan selalu timpang. Antara Maret hingga Juni 2020, persediaan darah turun hingga 70 persen. 
 
“Hampir setiap hari ada laporan pihak rumah sakit kekurangan persediaan darah. Seperti kemarin, seorang penderita sakit jantung membutuhkan darah hb 20 kantong. Kami kumpulkan kawan-kawan dapat 15 kantong darah. Persediaan darah di bank darah sangat fluktuatif,” ujarnya Presidium Pengurus Harian KAHMI Bali, Umar Ibnu Alkattab menilai kegiatan donor darah harus ditingkatkan intensitasnya agar rasio ketersediaan darah aman bagi pasien yang membutuhkan donor. 
 
Di masa pandemi, Umar berharap perhatian atau apresiasi lebih ditunjukkan pemerintah bagi para pendonor aktif. Misalnya, mendapat perlakuan istimewa saat menggunakan fasilitas rumah sakit. 
 
“Memberikan tidak hanya apresiasi administratif seperti ucapan terima kasih, melainkan diberikan perlakuan khusus bagi pendonor. Misalnya, kemudahan-kemudahan dalam memperoleh layanan kesehatan. Jangan pendonor saat masuk ke rumah sakit diperlakukan seperti orang biasa,” ungkapnya.