balitribune.co.id | Denpasar - Sehari jelang pergantian tahun dan bertepatan dengan momentum perayaan HUT ke-72 Lantamal V, pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V jajaran Koarmada II, dalam hal ini beberapa personel Posmat Serangan dan tim intel Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, saat melaksanakan kegiatan patroli rutin di sekitar pantai dan perairan Serangan, Denpasar, Kamis (30/12), berhasil menggagalkan upaya penangkapan dan penyelundupan 32 ekor penyu hijau.
Demikian dikatakan Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi, MTr.(Han), MTr.Opsla, CHRMP, saat menggelar konferensi pers di Pelabuhan Serangan Sire Angen, Denpasar, Jumat (31/12). Didampingi Asops Danlantamal V Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni, Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, ST, MAP, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali Dr R Agus Budi Santosa, SHut, MT, dan Ketua Yayasan Turtle Conservation Education Centre (TCEC) Made Sukata.
Danlantamal V mengapresiasi kinerja para personel Lanal Denpasar yang kembali berhasil menggagalkan upaya penangkapan dan penyelundupan 32 ekor penyu hijau (Chelonia Mydas) berusia sekitar 7-30 tahun yang total ditaksir senilai sekitar Rp1 milyar. Sebelumnya, pada 17 Maret 2019 lalu, pihak Lanal Denpasar juga berhasil menangkap beberapa orang yang melakukan penangkapan dan penyelundupan penyu di Dusun Banyuwedang, Desa Gerogak, Kabupaten Buleleng.
Semua penyu laut di Indonesia dilindungi dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 7/Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
termasuk Penyu Hijau. Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor: 5/Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, Pasal 21 ayat (2) menyebutkan bahwa menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; atau dalam keadaan mati dapat dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.
Penyu ini sangat langka dan merupakan satwa yang dilindungi dan merupakan jaringan ekosistem bagi kehidupan biota laut. "Hal ini adalah buah kerja keras tim patroli TNI AL Lanal Denpasar dan merupakan sebuah prestasi di penghujung tahun 2021, sekaligus sebagai hadiah pada momentum HUT ke-72 Lantamal V Tahun 2021, pada tanggal 28 Desember lalu," jelas Laksma Yoos Suryono Hadi.
TNI AL memiliki kewenangan dalam melakukan penyidikan, sehingga proses hukumnya akan dilaksakan oleh Lanal Denpasar dibantu penyidik mobile dari Lantamal V Surabaya. Selain menyidik 21 tersangka, barang Bukti yang berhasil diamankan berupa 3 buah jukung 32 ekor penyu jijau berukuran besar dan sedang (31 ekor hidup dan seekor diantaranya sudah mati dipotong), belasan senapan tradisional, mesin kompresor, selang, senter, beberapa pasang sepatu katak, dan sejumlah bsrang bukti lainnya.
Ketiga pemilik jukung tersebut masing-masing, Joni Pranata (32) assl Kabupaten Taliwang, Nusa Tenggara Barat (NTB), Suripto (50) warga Dusun Pulau Bajo, Kabupsten Dompu, NTB, dan Sudirman (48) asal Dusun Kaung Tengah, Sumbawa, NTB
Turut hadir, para Perwira Staf Lanal Denpasar, Danramil Denpasar Selatan Mayor Chb Wayan Sumartini, Danposmat Serangan, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Serangan.