Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Made Arya Memilih Jadi Pakaseh di Usia Muda

Bali Tribune/ PAKASEH - I Made Arya Wijaya, Pakaseh muda Subak Yang Batu.



balitribune.co.id | Denpasar - Petani bukan profesi yang populer di kalangan anak muda. Terlebih menjadi seorang Pakaseh (ketua subak), rasanya kalah 'beken' dibanding pekerja berseragam. Anggapan tersebut tidak lantas membuat I Made Arya Wijaya mengikuti arus, dan memilih menjadi Pakaseh Subak Yang Batu, Desa Dangin Puri Klod di usia 28 tahun.

Di teras rumahnya, yang Ia sebut "umah Bali sing pragat", De Arya menerima Bali Tribune dengan tegur sapa ala Bali. Berikut seduhan kopi hitam panas dan beberapa gelas air mineral, disambut hembusan angin yang begitu menyejukan ditengah teriknya matahari, Minggu (14/8).

Rumah tersebut yang menjadi tempat tinggalnya bersama seorang nenek, ibu, istri, satu anak dan dua saudaranya. Alm ayah yang merupakan warga asli Banjar Yang Batu Kauh, memilih berpindah dan membangun rumah dekat dengan lahan subak pada tahun 1997.

Subak itu yang kini menjadi tanggungan pikiran dan tenaga De Arya. Tugas sebagai pakaseh Ia emban semenjak Agustus 2019 silam, melanjutkan tongkat estafet dari sang ayah yang meninggalkannya di tahun yang sama atau tepat 3 bulan setelah Ia dan istri melangsungkan pernikahan.

Pakaseh muda nan sederhana ini, terlihat begitu energik dan antusias menjalankan kewajibannya mengurus subak. Meski berusia muda, De Arya berusaha untuk selalu akrab dengan para petani yang rata-rata lansia.

Begitu juga ketika berhadapan dengan pakaseh subak lainnya. Awalnya, kata De Arya banyak hal baru yang didapat ketika bertemu pakaseh lain, namun begitu tidak menutup dirinya untuk mempelajari dan menggali hal-hal yang dianggap tabu untuk dibicarakan seorang pakaseh.

De Arya yang juga hobi musik dan bermain game, menerapkan kemampuan atas pengalamannya sebagai koordinator audit di kepengurusannya sebagai pakaseh. Atas dasar itu, Ia ingin menciptakan subak yang teratur dalam hal sistem, sembari membenahi subak secara fisik.

"Misalnya saja seperti RAB Subak Yang  Batu, saya usahakan untuk menyusunnya secara merinci dengan ketikan rapi. Itu saya jelaskan juga ke para petani dengan perlahan, agar mereka juga mengerti," ujarnya.

Tanggung jawab itu diimbuhi dengan kesadaran akan karma perbuatan, seperti halnya De Arya memilih berhati-hati bahkan enggan memegang uang kas subak untuk menghindari ego pribadinya. Namun untuk kebutuhan di subak, Ia ajak petani urunan setiap akan melakukan suatu kegiatan.

Totalitas ditunjukan layaknya bermain game, yang mengaku tidak ingin berada dibawah. Begitu juga profesi pakaseh, juga ia tekuni sebaik mungkin, dengan belajar literasi subak dan pakaseh sampai luar Denpasar. Sebab pria yang gemar berkutat dengan dokumen kuno ini, berprinsip hidup sekala niskala, yakni tugas atau kewajiban dengan kegemaran wajib berjalan seimbang, jika tidak maka akan merusak tatanan hidup.

De Arya memandang subak masih memiliki kekurangan. Bagi pengurus dalam hal ini pakaseh, dianggap masih minim sistem yang mengatur secara efisien, yang harapannya dapat bermanfaat bagi petani dan masyarakat luas.

Subak juga tidak berdaya akan alih fungsi lahan yang begitu pesat, yang singkatnya membuat kehidupan para petani bergantung dari lahan atas kebijakan pemiliknya. Dimana, secara tidak langsung akan mempengaruhi eksistensi subak itu sendiri.

Pakaseh muda semestinya mau belajar, keingintahuan akan sejarah makin dipupuk. Jangan pula malu dan enggan untuk bersuara, bila terjadi satu hal yang melanggar norma. "Budaya koh ngomong itu mesti dikurangi, tapi juga jangan asal ngomong, untuk itu maka penting untuk tetap belajar," ucapnya dengan suara berat.

Pertanyaan yang selalu muncul di benak De Arya, jika suatu saat sawah tidak ada, apa pakaseh akan tetap ada. Lalu, apakah parhyangannya (pura) juga akan hilang alias digusur, jika tidak siapa yang akan mengempon pura, apa bisa dihibahkan ke pemerintah melalui dinas terkait.

wartawan
DEB
Category

Dewan Minta Penanganan Bencana di Badung Dilakukan Cepat, Tepat dan Tuntas

balitribune.co.id | Mangupura - Banyaknya kejadian bencana alam di Kabupaten Badung menjadi perhatian serius kalangan DPRD setempat. Wakil Ketua I DPRD Badung, Anak Agung Ngurah Ketut Agus Nadi Putra mengharapkan penanganan bencana di Badung dilaksankan secara cepat, tepat dan tuntas. 

Baca Selengkapnya icon click

Komisi IV DPRD Badung Kunjungi Atap Jebol SD Nomor 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani

balitribune.co.id | Mangupura - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Dasar (SD) Nomor 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani Kecamatan Abiansemal, Selasa, (11/2).

Kunjungan ini terkait masalah peninjauan sarana dan prasarana runtuhnya atap ruangan kelas 6 sekolah itu.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pegawai Koperasi Ditebas, Diduga karena Perselingkuhan

balitribune.co.id | Denpasar - Seorang pegawai sebuah koperasi di Denpasar berinisial ASNS (42) ditebas karena diduga kuat tidur dengan isteri sirih orang di sebuah rumah kost di Jalan Jayagiri XVI Nomor 5 Sumerta Kauh Denpasar Timur (Dentim), Senin (10/2) jam 22.00 Wita. Akibatnya, pria asal Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT ini mengalami dua luka sabetan pada bagian wajah dan mendapat 27 jaritan. 

Baca Selengkapnya icon click

Atasi Kelangkaan, Pengecer Dibolehkan Jual Gas Elpiji Asal Jadi Sub Pangkalan

balitribune.co.id | Bangli - Mencari benang merah langkannya gas elpiji 3 Kg,  Pemkab Bangli menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan mengundang Pertamina,  SPBE, agen dan pangkalan, Selasa (11/2/2025). Rapat yang dipimpin Pj. Sekda Bangli Made Ari Pulasari disepakati untuk pendistribusian gas elpiji 3 kg, dari pangkalan ke warung pengecer, tetap bisa dilakukan.  

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Karangasem I Gede Dana Meninjau Pembangunan Ruas Jalan Teki-Panglage Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem I Gede Dana, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), turun langsung meninjau progres pembangunan jalan dan jembatan di beberapa titik strategis, di antaranya pembagunan ruas jalan Teki-Panglege di banjar Dinas Wates, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem.

Baca Selengkapnya icon click

Fraksi Golkar Minta Eksekutif Kaji Kembali Penetapan Kecamatan Abiansemal dan Petang Kebagai Kawasan Perkotaan Agropolitan

balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi Golkar DPRD Badung sepakat dengan eksekutif untuk menetapkan Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Badung ditetapkan menjadi Perda. Namun, fraksi terbesar nomor dua di Badung ini memberi sejumlah catatan.

Salah satunya adalah mendesak eksekutif mengkaji kembali penetapan Kecamatan Petang dan Abiansemal sebagai kawasan perkotaan agropolitan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.