Mampu Tangani Pandemi Covid-19 dengan Baik, Gubernur Koster Diapresiasi Dubes Inggris | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 3 November 2021 03:49
KSM - Bali Tribune
Bali Tribune/ HADIAH - Gubernur Wayan Koster menghadiahi Dubes Inggris untuk Indonesia Owen J kain endek khas Bali saat berkunjung ke Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha Denpasar, Selasa (2/11).

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster mendapat apresiasi dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen J karena mampu menangani pandemi Covid-19. Apresiasi tersebut disampaikan langsung saat Owen bertemu dengan orang nomor satu di Pemprov Bali ini pada Selasa (Anggara Paing, Sungsang) 2 November 2021 di Jayasabha, Denpasar.

Kedatangan Dubes Inggris ke Bali dalam rangka ikut mensukseskan penyelenggaraan KTT G20 di Pulau Dewata yang akan berlangsung 2022 mendatang. “Kami siap mensuport G20, dan sangat mengapresiasi penanganan Covid-19 ini,” ujar Owen J seraya menyampaikan permohonan kerja sama di sektor pendidikan, sumber daya energi terbarukan dan digital kreatif.

Khusus kerja sama di sektor pendidikan, pihaknya akan laksanakan di daerah Bali untuk bahasa Inggris dan literasi digital. Selain bidang tersebut, juga program persiapan mitigasi bencana terorisme yang sudah dilaksanakan bersama Pemprov Bali.

Mendengar hal tersebut, Gubernur Wayan Koster memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada  Dubes Owen yang telah melakukan kunjungan kerja ke Bali. Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster menyampaikan perkembangan Covid-19 di Bali yang sudah cukup baik, melandai, dan mulai stabil.

Hal ini dikarenakan pencapaian vaksinasi di Bali sudah tinggi, untuk vaksinasi suntik ke-1 telah mencapai lebih dari 100% dan vaksinasi suntik ke-2 mencapai lebih dari 85%, sehingga hal ini terjadinya pembentukan (herd immunity) atau kekebalan kelompok di Bali dan hal ini menjadi prioritas Pemerintah Pusat.

Mengingat Bali pada 2022 mendatang akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional G20, sehingga harus menerapkan disiplin prokes seuai arahan Presiden RI Joko Widodo yang dalam arahannya menegaskan wisman boleh dibuka, akan tetapi Covid harus dijaga agar G20 kondusif.

“Untuk itu kami tetap menerapkan disiplin prokes. Masyarakat boleh beraktivitas, tapi harus tertib prokes. Begitu juga wisatawan yang berkunjung ke Bali harus mengikuti persyaratan mulai dari perjalanan, kedatangan, dan selama beraktivitas di tempat pariwisata untuk tertib Prokes. Penanganan Covid-19 juga Kami berlakukan sampai Desa Adat, seperti pengunaan masker. Sehingga saat ini aktivitas masyarakat sudah normal, termasuk wisatawan domestik juga sudah mulai berlibur ke Bali,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.

Terkait sumber daya energi terbarukan yang disampaikan Dubes Inggris, Gubernur Koster menegaskan saat ini Bali telah memiliki regulasi untuk menjaga alam Bali ini agar tetap harmonis dan suci berserta isinya, dengan terbitnya: 1). Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih; dan 2). Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Jadi kita akan dorong pembangkit listrik yang ramah lingkungan, sekarang sudah mulai berjalan dan tidak boleh lagi menggunakan bahan bakar batu bara. Solusinya, Kita harus memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya, dan ini Kami dorong juga difungsikan di wilayah perkantoran, perumahan, hotel, hingga tempat lainnya,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Koster juga menjelaskan arah pembangunan Provinsi Bali yang telah disusunnya sesuai konsep kearifan lokal yang dikenal dengan nama Ekonomi Kerthi Bali. “Ekonomi Kerthi Bali merupakan hasil inspirasi dari warisan leluhur Kami dan Saya telah melaunchingnya pada Rabu (Buda Wage, Warigadean), 20 Oktober 2021 dengan tujuan untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam Bidang Ekonomi, dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi dengan menerapkan 11 (sebelas) prinsip, yaitu: 1). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dari sikap mensyukuri/memuliakan kekayaan, keunikan, dan keunggulan sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya sebagai anugerah dari Hyang Pencipta; 2). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan sesuai potensi sumber daya lokal Alam Bali beserta isinya; 3). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan oleh Krama Bali secara inklusif, kreatif, dan inovatif; 4). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan berbasis nilai-nilai adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali; 5). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dengan menjaga ekosistem Alam dan Budaya secara berkelanjutan; 6). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas perekonomian lokal Bali, berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing; 7). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dengan mengakomodasi penerapan/perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta teknologi digital; 8).  Ekonomi yang memberi manfaat nyata guna meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara sakala-niskala; 9). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan dengan asas gotong-royong; 10). Ekonomi yang dibangun/dikembangkan untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi dinamika perkembangan zaman secara lokal, nasional, dan global; dan 11). Ekonomi yang menumbuhkan spirit jengah dan cinta/bangga sebagai Krama Bali.

Dalam Ekonomi Kerthi Bali ada 6 sektor unggulan sebagai Pilar Perekonomian Bali, mulai dari: 1).  Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan; 2). Sektor Kelautan/Perikanan; 3). Sektor Industri; 4). Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi; 5). Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6). Sektor Pariwisata. “Belajar dari pengalaman dalam berbagai kejadian, sudah waktunya Bali mengembangkan perekonomian yang tidak lagi menggantungkan pada satu kantung, yaitu sektor pariwisata. Bali harus mengambil pilihan mengembangkan perekonomian yang bersumber dari keorisinilan dan keunggulan sumber daya lokal meliputi: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali sebagai sumber daya potensial pada sektor pertanian, kelautan/perikanan, dan industri kerajinan rakyat. “Khusus juga untuk ekonomi digital, akan Kami dorong agar memasarkan produk-produk UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital, karena sangat efektif, efisien, produktif, serta bernilai tambah,” jelas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.