Mandiri Siap Digitalisasi Transaksi Keuangan Desa Wisata | Bali Tribune
Diposting : 29 April 2017 13:37
Arief Wibisono - Bali Tribune
FDG
FGD - Regional CEO Bali dan Nusa Tenggara, R Erwan Djoko Hermawan (dua dari kiri), dalam forum group discussion (FGD) di Bali, Jumat (28/4).

BALI TRIBUNE -

Bank Mandiri berkomitmen mewujudkan sistem digital untuk memudahkan transaksi keuangan desa wisata di Bali. Komitmen ini sekaligus wujud dukungan Bank Mandiri dalam mengoptimalisasi desa wisata Bali khususnya terkait transaksi keuangan.

Untuk merealisasikan komitmen itu, Mandiri menyiapkan produk dan layanan berupa mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mesin Electronic Data Capture (EDC), e-Money, e-Commerce, Branchless Bank Mandiri. “Kami ingin mendukung program digitalisasi desa wisata di Bali serta meningkatkan transaksi para wisatawan saat berkunjung ke Bali,” ungkap Regional CEO Bali dan Nusa Tenggara, R Erwan Djoko Hermawan, dalam forum group discussion (FGD) di Bali, Jumat (28/4).

Untuk mendukung hal tersebut, Erwan melanjutkan, perseroan secara bertahap akan melakukan edukasi ke desa-desa wisata terkait fitur-fitur transaksi finansial, maupun nonfinansial yang bisa dilakukan melalui produk perbankan elektronik Bank Mandiri. Diharapkan, para penjual jasa atau produk terkait pariwisata di desa-desa wisata tersebut secara bertahap akan mengalihkan cara pembayarannya menjadi elektronik.

“Kami juga mensosialisasikan keuntungan yang bisa diperoleh melalui transaksi secara online, seperti meminimalisir uang kembalian, sehingga lebih praktis, lebih mudah dan lebih cepat dalam berbelanja,” jelasnya. Di samping itu, tambah Erwan, pihaknya juga akan menggandeng pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan pemuka agama dalam mempopulerkan cara pembayaran secara elektronik kepada penyedia jasa dan produk kepariwisataan di desa-desa wisata tersebut.

Dia menjelaskan, Bank Mandiri terus meningkatkan keamanan dan kemudahan nasabah dalam bertransaksi secara elektronik. Bahkan, tambahnya, dalam periode Januari-Maret 2017, Bank Mandiri secara nasional telah melakukan 777,6 juta transaksi perbankan elektronik, naik 28,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. “Hal ini mengindikasikan kesiapan sistem IT kami dalam mendukung kinerja perseroan dan masyarakat yang membutuhkan layanan perbankan,” pungkas Erwan.