Mayat di Selokan dengan Pisau Menancap di Leher | Bali Tribune
Diposting : 3 September 2018 20:57
redaksi - Bali Tribune
GEGER – Warga Desa Munggu, Minggu pagi kemarin digegerkan dengan penemuan mayat di selokan tertancap pisau di lehernya.
BALI TRIBUNE -  Seorang pemuda asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur bernama Aka Kaleku Maramba Tana (28) ditemukan tewas di sebuah sebuah parit pinggir Jalan Raya Baypass Munggu Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (2/9). Dugaan kuat korban tewas dibunuh karena ditemukan sebilah pisau menancap di lehernya.
 
Jenazah korban pertamakali diketahui oleh seorang petani bernama I Made Rayin (71) saat hendak melakukan penyemprotan hama di sawah miliknya di seputaran lokasi kejadian pukul 10.00 Wita. Saksi yang hendak melintasi parit dikejutkan dengan mayat pria yang tertelungkup di dalam parit yang tingginya sekitar 1,5 meter dan lebar 1 meter.
 
Karena takut untuk memastikan korban, ia kemudian menghubungi menantunya bernama Ni Luh Suari (39) agar datang ke TKP bersama warga dengan tujuan memeriksa kondisi korban. Kemudian sang menantu datang bersama seorang warga bernama Armen (54) dan berusaha mengangkat korban.
 
Saat dilihat secara jelas, mereka pun menemukan pada leher korban masih ditemukan pisau stanles yang masih menancap. Curiga dengan kondisi itu, mereka melaporkannya ke Pos Polisi Munggu. Setelah itu, petugas turun ke TKP dan berkoordinasi dengan Polres Badung atas temuan itu.
 
Kapolres Badung, AKBP Yudith Satria Hananta dikonfirmasi secara terpisah menerangkan, pascamenerima laporan prihal temuan itu, pihaknya bersama Inafis langsung turun ke TKP untuk melakukan olah tempat kejadian dan identifikasi. Hasil pemeriksaan di TKP, korban yang masih menggunakan baju warna merah dan menggunakan celana jeans biru. Selain itu pada leher sebelah kanan korban ditemukan pisau yang masih menancap.
 
Dugaan awal, pisau tersebutlah yang menyebabkan korban kehabisan darah dan tewas. “Dugaan awal, memang kasus pembunuhan. Kita sudah dalami keterangan sejumlah saksi yang menemukan dan juga olah TKP. Saat ini, tim sudah dikerahkan untuk malakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelakunya,” ungkapnya kemarin sore.
Pemeriksaan sejumlah saksi mengungkapkan bahwa tidak ada yang mengetahui persis kejadian dugaan pembunuhan itu. Saksi yang dibawa ke Polres sebatas saksi penemu.
 
Pasalnya, lokasi tempat ditemukannya korban terbilang jauh dari perumahan warga. Selain memeriksa saksi, pihaknya menyisir sepanjang TKP untuk mencari rekaman kamera pengawas yang memungkinkan merekam pergerakan korban sebelum ditemukan tewas.
 
“Kendalanya memang saksi. Kita tetap memiliki prosedur untuk mengungkap pelakunya. Saat ini itulah yang dilakukan oleh tim kita,” tuturnya.
 
Jenazah korban saat ini sudah dievakuasi ke Forensik RSUP Sanglah Denpasar untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti dan dugaan waktu kematiannya. Sebaliknya, barang bukti yang diamankan di TKP dibawa ke Polres untuk dilakukan analisa mendalam prihal jejak-jejak yang ditinggalkan pelaku. “Semuanya masih diperiksa. Termasuk pisau yang ditemukan di TKP,” pungkasnya.