Melasti di Tanah Lot Menarik Perhatian Wisatawan | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 15 March 2018 19:44
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Tanah Lot
MELASTI - Masyarakat Beraban saat Melasti di Pantai Tanah Lot, menjadi perhatian menarik wisatawan, Rabu (14/3).

BALI TRIBUNE - Hari Raya Nyepi tahun Caka 1940 jatuh pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2018.  Salah satu rangkaian Nyepi adalah Melasti, yang dilaksanakan beberapa hari sebelum Nyepi. Di Tanah Lot, Melasti menjadi momen yang unik dan menarik perhatian wisatawan. Rabu (14/3), ketika warga Desa Pakraman Beraban melaksanakan upacara Melasti, para wisatawan tak henti-hentinya mengabadikan iring-iringan warga yang berpakaian adat membawa pratima menuju Pantai Tanah Lot.

Prosesi dimulai pukul 15.00 wita dengan berjalan kaki dari Pura Bale Agung sebagai tempat berkumpulnya seluruh pratima dari seluruh pura yang ada di kawasan Desa Pakraman Beraban, menuju Pantai Tanah Lot.  Prosesi Melasti Desa Pakraman Beraban Tanah Lot  melibatkan ratusan warga dari lima belas banjar adat atau dusun dalam satu Desa Pakraman Beraban, sehingga sangat semarak dan menarik perhatian wisatawan. Bahkan sore ini, Tanah Lot dipenuhi oleh umat Hindu yang melaksanakan ritual pemelastian dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalur Tanah Lot.

Saat proses Melasti, warga yang membawa pratima dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai. Ritual penyucian ini meliputi dua hal, yakni bhuana agung atau alam semesta dan bhuana alit yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Ada 44 pura yang ada di Desa Pakraman Beraban. Masing-masing pura tersebut membawa pratima, sehingga bisa dibayangkan arak-arakan warga Beraban yang melaksanakan ritual melasti ke Tanah Lot akan sangat ramai dan meriah.

Dengan adanya prosesi Melasti Desa Pakraman Beraban, jalan dari sebelah utara Desa Pakraman Beraban ke arah selatan sampai Tanah Lot ditutup untuk sementara sampai pemelastian tiba di pantai Tanah Lot. Sehingga untuk para pengunjung yang berada di Tanah Lot belum bisa meninggalkan DTW Tanah Lot, begitu juga sebaliknya untuk pengunjung yang menuju ke DTW Tanah Lot belum bisa melintas sampai pemelastian tiba di pantai.

Manajer DTW Tanah Lot I  Ketut Toya Adnyana mengatakan, pihaknya sudah dari awal mengantisipasi pengunjung dan arus lalulintas terkait prosesi pemelastian. “Kami telah menginfokan sebelumnya lewat imbauan tentang prosesi ini. Jadi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pasti akan stay dan yang mungkin dikejar waktu tour pasti meninggalkan kawasan lebih dulu. Untuk pengaturan arus lalulintas juga sudah kami antisipasi sebelumnya dengan pihak kepolisian, pecalang desa pakraman, dan security agar prosesi pemelastian bisa berjalan dengan lancar,” terangnya.