Peran Kodim 1611/Badung Sukseskan Swasembada Pangan
SEBAGAI negara yang luas, Indonesia memiliki luas daratan dan lautan yang cukup besar bila dibandingkan dengan negara lain. Termasuk di Bali, khususnya Kodim 1611/Badung yang membawahi wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Dengan potensi tersebut, tentunya pengembangan pertanian sangat cocok dilakukan, namun menurut perhitungan sederhana, para petani di Kota Denpasar, khususnya yang berada di wilayah Banjar Pitik, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan (Densel) – yang dijadikan sasaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97 TA 2016 – belum bisa mencapai skala usaha secara ekonomis, jika dilihat dari kepimilikan lahan tersebut.
“Masalah ketersediaan lahan menjadi kendala utama pencapaian swasembada pangan. Sehingga diperlukan upaya maksimal dari semua pihak dan masyarakat untuk mempertahankan sekaligus menjaga ketersediaan lahan atau areal sawah yang semakin sempit di tengah pesatnya pembangunan sejumlah infrastruktur dan pemukiman penduduk juga gedung-gedung perkantoran dan mall,” ujar Dandim 1611/Badung, Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa S, SH., di Denpasar, Jumat (16/09/2016).
Selaku Dansatgas TMMD ke-97 TA 2016, Dandim mengambil sikap tegas dan memerintahkan seluruh jajarannya untuk turun langsung ke sawah membantu para petani guna mewujudkan keinginan tersebut. Tentunya dengan cara mengoptimalkan seluruh jajarannya untuk mewujudkan swasembada pangan sebagai dasar pencapaian ketahanan pangan yang berimplikasi positif untuk menciptakan ketahanan nasional.
Mengingat swasembada pangan merupakan salah satu implementasi dari sembilan agenda prioritas yang terdapat dalam program Nawa Cita. Program ini digagas untuk menunjukkan jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya, Dandim 1611/Badung Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa S, SH., mengajak dan memerintahkan seluruh prajurit TNI se-jajaran Kodim 1611/Badung untuk berjibaku dan bersinergi dengan seluruh instansi terkait termasuk dengan para petani duna mengupayakan semaksimal mungkin pencapaian swasembada pangan.
Menyikapi hal itu, Pasiter Kodim 1611/Badung Kapten Inf I Made Mustika menjelaskan, TNI dalam tugas pokoknya sesuai UU TNI Nomor: 34/Tahun 2004 dijabarkan menjadi dua, yaitu pertama, tugas operasi militer untuk perang (OMP) yang pada kondisi sekarang ini kecil kemungkinan adanya. Serta tugas pokok yang kedua mempunyai tantangan besar, yaitu operasi militer selain perang (OMSP).
Tugas OMSP ini oleh dijabarkan, pada institusi TNI AD, baik prajurit maupun sipilnya harus dapat memanfaatkan momentum dan peluang dalam kerangka membantu tugas-tugas pemerintah. Sesuai yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tentang ketahanan pangan dan energi, yang harus dibantu secara total oleh TNI.
“Kehadiran parajurit TNI itu bukan untuk berperang, melainkan tengah bersinergi sebagai wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat untuk menanam bibit padi bersama masyarakat petani setempat. Prajurit TNI di jajaran Kodim 1611/Badung tidak hanya melaksanakan tugas pokoknya menjaga keamanan, keutuhan, dan kadaulatan NKRI, tapi juga turut membantu masyarakat untuk meningkatkan swasembada pangan, dengan melakukan penanaman padi bersama masyarakat,” ujar Mustika
Apalagi swasembada pangan merupakan hal yang sangat penting dan fundamental, karena tidak akan mungkin bisa tercapai tanpa mewujudkan kertahanan pangan, dan tidak akan mungkin ketahanan pangan dapat terwujud tanpa swasembada pangan. Sehingga jika kondisi pangan aman, maka negara dapat dipastikan akan turut aman dan kuat, terlebih terbangunnya soliditas dan sinergisitas TNI, Polri, dan Pemda yang selalu manunggal dengan rakyat.
Komandan SSK TMMD ke-97 TA 2016 Mayor Kav Edy Surnoto, ketika ditemui di lokasi sasaran TMMD mengatakan, dilandasi dengan semangat gotong royong, para prajurit TNI ini siap membantu sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pengawalan dan pendampingan bersama jajaran dinas pertanian dan masyarakat petani. Termasuk pendistribuasi pupuk dan sebagainya, agar bisa terencana dan terlaksana dengan baik dan tertib, sehingga bisa tepat waktu, tepat sasaran, tapat tanam, dan tepat panen
TNI mempunyai kepentingan terhadap terwujudnya swasembada pangan, karena keberhasilan ini akan mendukung tercapainya ketahanan pangan menuju ketahanan nasional. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan tercapai kesamaan visi dan persepsi serta sinergisitas yang solid untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Jika swasembada pangan dapat terwujud dengan baik, maka secara otomatis akan mendukung terlaksananya visi pemerintah untuk mewujudkan Bali Mandara, yaitu aman, damai, dan sejehtera,” harap Edy Surnoto, seraya menegaskan, tugas dan tanggung jawab ini tidaklah ringan, sehingga diperlukan keseriusan dan kedisiplinan para prajurit di lapangan yang profesional dan memiliki komirmen tinggi, serta mampu dan mau berbaur dengan masyarakat petani dimanapun ditugaskan.
Disadari ataupun tidak, ada sebuah keyakinan bila dalam berbagai kesempatan dimanapun berada dan selalu bersama rakyat, maka TNI akan makin solid dan kuat, Begitu pula sebaliknya, tatkala bersama TNI maka rakyatpun akan makin sejahtera, aman, dan damai.
Para prajurit TNI-AD menyadari sepenuhnya berasal dari rakyat, dengan dilandasi sumpah prajurit dan sapta marga, para prajurit TNI juga senantiasa berbakti kepada bangsa dan negara, membela dan mensejahterakan rakyat, serta kelak setelah purna tugas pun pasti akan kembali hadir di tengah-tengah rakyat. “Sejak dulu TNI selalu bermanunggal bersama rakyat, karena menyadari bersama rakyat TNI akan makin solid dan kuat. Begitu juga sebaliknya bersama TNI rakyat akan makin sejahtera, aman, damai, dan tenteram,” ujar Dansatgas,
Berkat peran serta dan sinergisitas yang solid yang mengedepankan peran aktif para Babinsa di wilayah Kodim 1611/Badung yang menerapkan sistem penanaman padi jajar legowo, masyarakat petani telah merasakan adanya peningkatan hasil panen. Bahkan dalam berbagai kesempatan Dandim 1611/Badung menyempatkan diri untuk melakukan panen raya padi di sejumlah wilayah, baik di wilayah Kota Denpasar maupun Kabupaten Badung.
Salah seorang warga setempat yang akrab disapa Bli Made mengaku bersyukur dan bangga wilayahnya dijadidikan sasaran pelaksanaan TMMD yang berlangsung sebulan (20 September-19 Oktober 2016). Dalam kegiatan tanam padi tersebut, kedepan tidak hanya mengandalkan kiprah prajurit TNI, dinas pertanian, dan petani yang melaksanakan kegiatan ini, namun diharapkan juga peran seluruh elemen dan komponen masyarakat agar turut serta dan ikut ambil bagian dalam meningkatkan swasembada pangan, khususnya di wilayah Kodim 1611/Badung.
Sasaran fisik dalam TMMD ke-97 TA 2016 ini adalah pembuatan jalan usaha tani (JUT) dan jogging track sepanjang 4,3 kilometer dengan lebar 1,5 meter, sebagai upaya untuk menghindari alih fungsi lahan/sawah serta pembangunan jembatan. Serta kegiatan bedah rumah milik I Made Weji di Banjar Pitik, Kelurahan Pedungan, Densel, Denpasar.
Sedangkan untuk kegiatan nonfisik meliputi penyelenggaran sejumlah kegiatan yang melibatkan langsung peran aktif para generasi muda penerus bangsa dan masyarakat, seperti lomba yel-yel antarsiswa pelajar SMP dan SMA se-Denpasar. Juga lomba pembuatan penjor, pelayanan KB kesehatan, pengobatan umum dan pemberian kacamata baca secara gratis, penyelenggaraan pameran potensi wilayah masyarakat di Kecamatan Densel, serta pelayanan SIM keliling.
Di sela-sela pelaksanaan TMMD kali ini juga diselingi dengan kegiatan sosialisasi kesadaran berbangsa dan bernegara. Termasuk lomba menyanyikan lagu-lagu perjuangan antarsiswa SMP dan SMA se-Kota Denpasar, bahkan untuk menyemarakkan kegiatan tersebut juga digelar panggung hiburan rakyat dan pemutaran film perjuangan di Wantilan Pura Dalem Banjar Pitik, Pedungan, Densel.*