Mempertahankan Sawah dan Hindari Alih Fungsi Lahan | Bali Tribune
Diposting : 21 September 2016 09:34
Djoko Moeljono - Bali Tribune
TMMD
TMMD-Didampingi Pasiter, Kapten Inf I Made Mustika, Dandim 1611 Badung, Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa Saragi, SH (tengah) mendapat arahan dari Danrem 163/Wira Saty,a Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, SE, saat bersama Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, meninjau sasaran lokasi TMMD di Subak Kerdung, Pedungan, Densel, Selasa (20/9).

Denpasar, Bali Tribune

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran aparat TNI, khususnya pihak Kodim 1611/Badung yang menggagas ide untuk mempertahankan lahan sawah di tengah Kota Denpasar. Sekaligus menghindari alih fungsi lahan akibat pesatnya gempuran pembangunan sejumlah infrastruktur, terutama di bidang kepariwisataan.

“Kami memberikan apresiasi atas pelaksanaan TMMD di Subak Kerdung, Pedungan, Densel. Karena bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu mendapat dukungan dari semua pihak serta pastisipasi masyarakat secara aktif, terutama untuk memperahankan lahan sawah dan jalur hijau serta menghindari alih fungsi lahan di Kota Denpasar,” ujar Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, usai membuka pelaksanaan TNI Manunggal Mermbangun Desa (TMMD) ke-97 TA 2016 di Lapangan Argasoka, Sesetan, Denpasar, Selasa (20/9).

Seusai mendengar paparan dari Dandim 1611 Badung Letkol Czi M Leo Pola Ardiansa Saragi, SH., selaku Dansatgas TMMD ke-97 TA 2016 di Kantor Camat Denpasar Selatan (Densel), didampingi Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, SE, Aster Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf Heri Susanto dan sejumlah tamu undangan, Jaya Negara yang mewakili Wali Kota Denpasar Rai Dharma Wijaya Mantra menuju Lapangan Argasoka, Sesetan, dan meninjau sasaran lokasi TMMD di Subak Kerdung, Pedungan, Densel.

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini sebagai gayung sambut program Wali Kota Denpasar tentang Pencanangan Subak Lestari di Tahun 2017, dimana segala permasalahan dari hulu sampai hilir bisa tertangani dengan baik. Pelaksanaan TMMD ini bersamaan dengan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-13 TA 2016 di Kota Denpasar, sekaligus pengukuhan DPD LPM Kota Denpasar.

TMMD katanya, merupakan suatu keterlibatan TNI dalam pembangunan desa yang pada hakekatnya merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan masyarakat untuk mempercepat pembangunan di desa. Sebagimana tertuang dalam butir ke-3 Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran atau dari desa.

“Sementara kegiatan bulan bhakti gotong royong adalah implementasi budaya gotong royong yang telah mengakar di negara kita (Indonesai) melalui semangat kebersamaan, persaudaraan, persatuan, dan kesatuan untuk bersama-sama serta bersatu padu membangun daerah masing-masing. Karena program tersebut sebagai salah satu wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat,” kata Jaya Negara.

Kegiatan ini juga sangat mendukung pelaksanaan pelestarian dan nilai-nilai gotong royong untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kesemuanya ini untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan seperti masalah kebersihan, khususnya pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu saya mengajak seluruh komponen masyarakat Bali bersama komponen TNI untuk bersama-sama mensuksesan pembangunan daerah dalam mewujudkan masyarakat Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera,” ujarnya.

Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, menjelaskan, pelaksanaan TMMD di wilayah Korem 163 Wira Satya di jajaran Kodam IX/Udayana kali ini digelar di dua lokasi, yaitu di Kodim 1611/Badung dan Kodim 1617/Jembrana. TMMD ini adalah kegiatan terpadu dan kegiatan lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, kementerian, lembaga non kementerian, Pemda, dan semua komponen masyarakat yang kesemuanya terintegrasi untuk akselerasi pembangunan.

“Ini semua merupakan aspirasi dari masyarakat, terutama untuk pembuatan jalan usaha tani dalam menghadapi gempuran pembanguan pariwisata. Sehingga Pemda, khususnya Pemkot Denpasar merancang keberadaan sawah-sawah pertanian di tengah Kota Denpasar, agar jangan sampai hilang,” sarannya.

Pembanguan jalan usaha tani (JUT) memiliki fungsi ganda, selain untuk membantu para petani dalam hal akses transportasi untuk menjual hasil pertanian dan bagi masyarakat, keberadaan JUT ini bisa dimanfaatkan sebagai lokasi jogging track dan olahraga bersama sambil menikmati keindahan sawah di tengah kota. “TNI siap melakukan pendampingan agar para petani tidak sampai mengalami gagal panen. Dan di wilayah ini sebagai percontohan untuk mempertahankan, menyelamatkan, sekaligus melestarikan lahan sawah dari gempuran pembangunan pariwisata di tengah Kota Denpasar,” tegas Danrem.

Acara pembukaan TMMD dimeriahkan dengan lomba yel-yel antarsiswa pelajar SMP dan SMA se-Denpasar, yang diwakili para siswa pelajar yang tergabung dalam Pramuka Saka Wira Kartika, SMPN 6, SMPN 9 dan SMAN 2. Juga lomba pembuatan penjor, pelayanan KB kesehatan, pengobatan umum dan pemberian kacamata baca secara gratis, serta penyelenggaraan pameran potensi wilayah masyarakat di Kecamatan Densel.

Didampingi Kasdim 1611/Badung, Mayor Czi Dedi Hariyadi dan Pasiter Kapten Inf I Made Mustika, Dandim menambahkan, sasaran fisik dalam TMMD kali ini, yaitu pembuatan jalan usaha tani (JUT) dan jogging track sepanjang 4,3 kilometer dengan lebar 1,5 meter, pembangunan jembatan, serta bedah rumah milik I Made Weji di Banjar Pitik, Pedungan, Densel.

Komandan SSK TMMD ke-97 TA 2016 Mayor Kav Edy Surnoto, saat ditemui di Poskotis TMMD di Br Pitik, Pedungan, Densel, menuturkan, selama pelaksanaan TMMD (20 September-19 Oktober 2016) diselingi dengan kegiatan sosialisasi kesadaran berbangsa dan bernegara, Rabu (21/9). Termasuk kegiatan lomba menyanyikan lagu-lagu perjuangan antarsiswa SMP dan SMA se-Kota Denpasar, bahkan untuk menyemarakkan kegiatan tersebut akan digelar panggung hiburan rakyat dan pemutaran film perjuangan di Wantilan Pura Dalem Banjar Pitik, Pedungan, Densel, Kamis (22/9).