Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Mengenal Kuliner Tradisional, Kembali ke Jati Diri

Bali Tribune/MENU BALI - Nasi campur salah satu menu Bali yang melegenda dan tetap eksis di tengah gempuran kuliner Barat.

balitribune.co.id | Denpasar – Pelaku kuliner di Kota Denpasar tidak sedikit yang mengajak masyarakat untuk merasakan kuliner masa lampau. Kemu-Lan salah tempat makan yang menghadirkan makanan dan minuman zaman dahulu di Denpasar mulai dari nasi campur, sate, tipat plecing dan minuman loloh kunyit.

Mengangkat menu-menu tradisional yang populer di masa lalu, menjadikan Denpasar sebagai kota heritage dan layak menjadi destinasi wisata bagi turis domestik serta mancenegara yang ingin merasakan kehidupan zaman dulu. Tidak hanya dari menu makanan, nama tempat makan pun dinamai dengan sebutan khas Bali. 

Owner Kemu-Lan, Ketut Suryadi Putra kepada Bali Tribune di seputaran Jalan Gatot Subroto Denpasar, Selasa (21/1) mengatakan, kata Kemu-Lan berarti "ayo ke sana" yang mengajak kembali ke jati diri orang Bali karena dari sisi budaya sudah hampir hilang seiring perkembangan zaman dengan mulai menikmati dan mengenal jenis-jenis kuliner khas Bali. 

"Di warung makan ini, kami ingin mengajak masyarakat Bali untuk kembali ke budaya Bali pada masa lampau yang kini sudah mulai beralih ke zaman modern dengan mengenalkan dan membangkitkan kembali kuliner-kuliner warisan nenek moyang," katanya. 

Meskipun Denpasar salah satu kota metropolitan, tidak sulit untuk merasakan kekayaan kuliner masyarakat Bali dari ratusan tahun lalu. Pasalnya, sederet menu dihadirkan agar warga lokal maupun wisatawan dapat menikmati makanan yang diolah dengan aneka bumbu yang ditanam di Tanah Bali. Seperti kunyit dan jahe merupakan bahan yang digunakan pada olahan masakan Bali. 

"Selain untuk bumbu, jahe dan kunyit berfungsi untuk mendetox tubuh. Sayur urab, ayam bumbu kunyit dan betutu, sambal bawang goreng kami kenalkan dalam menu nasi campur. Ada juga sate dan tipat plecing dan loloh kunyit," jelas Suryadi. 

Dimana seluruh bahan didapat dari hasil pertanian Bali. Selain ingin melestarikan menu makanan tradisional, pihaknya juga menggunakan peralatan makan yang digunakan pada masa lampau. 

Pihaknya juga mengenalkan produk lokal lainnya seperti wine mulberry, minuman jahe dan kelapa bakar dicampur ramuan cengkih yang diolah oleh petani lokal.

wartawan
Ayu Eka Agustini

Jadi Keynote Speak Pada PKKBM di Universitas Bali Internasional, Wawali Arya Wibawa Paparkan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Denpasar

balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka secara resmi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Bali Internasional tahun 2025 yang di tandai dengan penyematan tanda peserta kepada Mahasiswa Baru secara simbolis, didampingi Rektor Universitas Bali Internasional (UNBI), Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Kamis (21/8).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pebalap Astra Honda Melesat Raih Prestasi, Persembahkan Kemenangan di HUT RI ke-80

balitribune.co.id | Jakarta – Kado peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dipersembahkan oleh pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) . Mereka melesat kencang raih hasil terbaiknya diajang yang diikuti pada 17 Agustus 2025, masing-masing Redbull MotoGP Rookies Cup (RBRC) seri Austria, Mandalika Racing Series (MRS) dan Kejurnas Motocross di Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya icon click

Astra Motor Racing Team Raih Podium di Tiga Kelas Mandalika Racing Series

balitribune.co.id | Mandalika - Berlokasi di sirkuit Mandalika International, Lombok tim Astra Motor Racing Team di bawah naungan Astra Motor kembali raih podium di tiga kelas berbeda gelaran Mandalika Racing Series (MRS) ronde ke tiga pada 16-17 Agustus 2025.

Turun di kelas kejurnas yaitu NS250cc, NS150cc dan Junior NS150cc dengan menggunakan motor Honda CBR 250RR dan Honda CBR 150R.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Di Badung, Dagang Nasi Jinggo dan Be Genyol Juga Didata Petugas Pajak

balitribune.co.id | Mangupura - Belum selesai protes-protes soal kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) yang dianggap bombastis. Kini sejumlah pedagang nasi jinggo dan be genyol di wilayah Kecamatan Mengwi, Badung mengaku resah.

Pasalnya, usaha kecil mereka belakangan didatangi oleh petugas pajak bentukan Pemkab Badung. Pelaku UMKM inipun mengaku khawatir usaha mereka bakal dipajaki.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.