balitribune.co.id | Amlapura - Saat ini proses verifikasi administrasi dokumen Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) yang dilakukan oleh KPU Karangasem, tengah berlangsung. Namun demikian sejumlah Bacaleg sudah mulai turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi berkaitan Pileg 14 Februari 2024. Tak terkecuali Politisi senior PDI Perjuangan, asal Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, I Nengah Suparta, yang kali ini kembali didaftarakan oleh partainya sebagai Bacaleg DPRD Karangasem.
Sebagai Bacaleg Incumbent, tentunya sosok sekaliber Nengah Suparta sudah sangat akrab dikalangan pemilih di Dapil Karangasem 1, utamanya di lingkungan Desa Adat Bugbug, Karangasem. Kiprahnya di dunia politik sebagai anggota DPRD Karangasem dan saat ini menjadi Ketua Komisi I DPRD Karangasem, banyak memberi andil bagi perkembangan dan pembangunan di Karangasem, utamanya di desa kelahirannya.
Berbeda dengan Bacaleg lainnya yang gencar bermanuver, kedekatan emosional dan rasa menyame beraya dengan konstituen menjadi hal utama bagi Nengah Suparta. Karenanya anggota Fraksi PDIP DPRD Karangasem ini mengaku tidak terlalu risau dengan hiruk pikuk manuver politik yang dilakukan para kompetitornya. Sebaliknya dia memilih berserah pada alam.
“Konstilasi Politik saat ini sangat berbeda dengan periode periode sebelumnya. Sekarang alam yang menentukan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan alam (Tuhan), karena itu saya lebih memilih berserah dan memohon restu yang terbaik kepada alam,” kata Nengah Suparta, ketika ngobrol santai sambil ngopi bareng dengan awah media di Bale Bengong depan rumahnya.
Kendati berserah pada kehendak alam, namun merawat, menjaga dan berkomunikasi dengan konstituen tetap menjadi hal yang utama dan wajib. “Merawat konstituen sudah pasti, karena sebagai kader partai kami memang ditugaskan untuk selalu meiliki dan menjaga ikatan emosional dengan rakyat,” ucapnya.
Keseimbangan dalam menjaga tindak laku dan aktifitas politik dengan cara berserah pada alam dan selalu menjaga ikatan emosional dengan rakyat sebagai akar rumput, membuat suara rakyat yang diperoleh, Suparta selalu mengalami peningkatan. Sebagai kader partai, dirinya mulai mencoba peruntungan di panggung politik sejak Pemilu 2009 lalu. Kegigihannya dalam memperjuangkan aspirasi wong cilik, menghantarkannya duduk di kursi DPRD Karangasem hingga tiga periode.
Pileg 2009, politisi satu orang putra ini berhasil meraup suara pemilih sebanyak 2041 suara. Sukses itu dilanjutkan pada Pileg 2014. Bahkan suara rakyat yang didapatkan mengalami pembengkakan dari periode sebelumnya, yakni 2454 suara dan mengantarkannya duduk di kursi DPRD Karangasem untuk kedua kalinya.
Sukses serupa juga terjadi pada Pileg 2019. Suara rakyat yang berhasil direbut jauh mengalami lompatan. Dengan torehan 2968 suara, Suparta dengan nyaman melenggang menuju kursi DPRD Karangasem untuk ketiga kalinya.
“Saya sangat meyakini, sukses ini didapatkan tak terlepas dari restu alam dan dukungan konstituen. Saya tidak akan mengubah apa yang sudah dijalani selama ini, termasuk dalam Pileg 2024 mendatang,” tutupnya.