balitribune.co.id | Bangli - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno selama berkantor di Bali berkesempatan mengunjungi Desa Wisata Penglipuran. Salah satu desa adat yang terletak di Kabupaten Bangli ini termasuk desa terbaik di dunia.
Seperti diketahui, Desa Wisata Penglipuran sudah menerapkan protokol kesehatan yang sangat baik. Terlihat dari fasilitas yang disediakan, seperti wastafel untuk mencuci tangan, hand sanitizer, serta signage untuk menjaga jarak aman. Mengingat desa ini merupakan desa berpredikat terbersih ke-3 di dunia, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.
Sejarah desa ini dimulai sebagai desa pelestarian budaya dan pada 1993 ditetapkan sebagai desa wisata. Pada tahun 2019, PAD pariwisata di desa ini mencapai Rp 4,8 miliar. Saat melakukan peninjauan, Menteri Sandiaga mengapresiasi kepatuhan dari protokol kesehatan di desa wisata ini.
"Jika kita bicara tentang world class, maka kita bicara tentang kehebatan masyarakat Indonesia dalam menciptakan suatu destinasi wisata,” ujar Sandiaga, Jumat (28/2).
Dikatakannya, selain dari lima destinasi super prioritas yang terus digaungkan, salah satu masukan Kemenparekraf yang disetujui oleh Presiden Jokowi adalah pengembangan desa wisata. Jadi, selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, maka desa wisata dipersiapkan sebagai penopang pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, berbudaya, dan berkearifan lokal.
Desa seluas 112 hektare ini sangat sesuai dengan tren pariwisata ke depan yaitu sustainable tourism. Karena desa ini mengusung konsep pelestarian budaya dan tradisi, serta mengedepankan konservasi lingkungan yang sangat dikenal masyarakat. Tidak hanya terkenal oleh masyarakat Indonesia, namun juga dikenal hingga ke mancanegara.
Sebelum pandemi, pada 2019 Desa Wisata Penglipuran dikunjungi sebanyak 261 ribu wisatawan. Namun, semenjak pandemi jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan. Ia secara langsung melihat pengunjung sudah mulai banyak yang berdatangan.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini berpesan bahwa protokol kesehatan tetap harus dijaga karena hanya dengan kepatuhan, dengan peningkatan testing, tracing, dan treatment, serta vaksinasi akan membangkitkan pariwisata di Bali dan memulihkan ekonomi kreatif.
Pihaknya pun menuturkan akan merencanakan program padat karya untuk Desa Penglipuran. Kata dia, di Desa Panglipuran tercatat ada 244 kartu keluarga. "Jadi kalau misalkan kita bisa sentuh 5 - 10% saja, sudah sangat baik buat kita untuk memastikan geliat ekonomi ini sanggup membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi,” katanya.