Menteri Tito Minta Gubernur Koster Buat Terobosan Bekerja di Bali dengan Suasana Liburan seperti di Hawaii | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 February 2022 18:32
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Mendagri Tito Karnavian

balitribune.co.id | Mangupura – Selain Provinsi Bali terdapat sejumlah daerah yang mengalami dampak dari pandemi Covid-19 karena mengandalkan sektor pariwisata. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian di Badung, Selasa (8/2) menyebutkan sejumlah daerah yang ekonominya melemah akibat wabah global tersebut. "Dampak akibat Covid-19 di sektor pariwisata adalah Bali, Lombok dan Kepri (Kepulauan Riau)," sebutnya. 

Menurutnya, pariwisata Bali saat ini pasca-pandemi Covid-19 sudah mulai bergerak. Kendati Pemerintah Indonesia sudah menerapkan travel bubble atau gelembung perjalanan dengan Singapura, namun hingga saat ini Kepri masih sepi kunjungan wisatawan dari negeri Singa tersebut. "Suatu saat Bali harus bikin terobosan membuat kegiatan di Bali dengan konsep bekerja iya, liburan iya," katanya.

Dihadapan Gubernur Bali Wayan Koster, Menteri Tito berbagai pengalaman ketika menghadiri konferensi atau pertemuan internasional di Hawaii, negara bagian Amerika Serikat. "Begitu saya masuk ke ruang konferensi, saya lengkap dengan jas, dasi dan segala macam, rapi dan bawa tas. Begitu saya masuk ruangan konferensi, saya kaget kenapa saya sendiri yang pakai jas. Sedangkan peserta konferensi lainnya menggunakan kaos, celana pendek, sandal. Saya tanya ke tamu di sebelah saya, orang bule. Kenapa pakaiannya semua begini. Jadi orang bule bilang, kulturnya orang di sana kalau rapat di Hawaii, bagi orang Amerika langsung berpikir liburan sambil kerja," ungkap Menteri Tito. 

Kata dia, jika orang Amerika ada acara di Hawaii, maka bisa menggunakan pakaian bebas, celana pendek maupun sandal saat menghadiri pertemuan. Namun suasana pertemuan tetap berjalan dengan serius. "Maka saya bilang ke pak gub (Wayan Koster), nanti kapan-kapan harus bikin konsep seperti itu (Hawaii). Sehingga orang dari Jakarta, Kalimantan, Sumatera begitu datang ke sini (Bali) tidak pakai jas atau pakaian formal lainnya. Tapi dibuat boleh pakaian bebas dengan suasana liburan. Bekerja iya, liburan juga iya. Ini mungkin kedepan kita harus pikirkan itu," ucapnya.

Menurut dia, konsep pertemuan atau konferensi seperti ini biasanya ramai, para peserta kerap mengajak keluarganya. "Tahun 2016 saya membuat konferensi kepala polisi sedunia dari 163 negara, waktu itu saya Kapolri. Yang hadir ribuan karena semua membawa keluarga, dipikirnya mau liburan," tuturnya.