Menuju Desa Wisata, Banda Terus Perangi Sampah Plastik | Bali Tribune
Diposting : 31 October 2021 19:16
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / SAMPAH - Komunitas Banda Bersih perangi sampah plastik.

balitribune.co.id | Gianyar - Kesadaran masyarakat untuk memilah sampah plastik masih perlu ditingkatkan. Kendati sejumlah program untuk merangsang masyarakat agar tidak membuang sampah plastik sudah banyak dijalankan. Untuk itu Komunitas Banda Bersih (Babe) yang terdiri dari anak muda dan orang tua yang peduli lingkungan akan mengawal Desa Adat Banda bebas dari sampah plastik.

Ketua Komunitas Ketut Suwardita Lengkong, mengatakan dalam menyadarkan masyatakat agar tidak membuang sampah palstik sudah dilakukan dengan berbagai program. Seperti palstik Exchange yang rutin dilakukan. Tidak tangung-tangung setiap pelaksanaan plastik exchange sekitar 2 ton sampah plastik baik yang bisa diur ulang atau tidak bisa dikumpulkan. "Plastik Exchange, penukaran beras dengan sampah plastik rutin kami lakukan," ujarnya saat melakukan pembersihan di area Pura Dalem setempat.

Dikatakanya, plastik exchange ini sangat membantu warga karena saling menguntungkan. Selain dari komunitas juga bersama Sekaa Truna Dwi Eka Mandala. "Warga sangat terbantu, bahkan warga kami yang tidak mampu selain bekerja, mereka juga rutin memunguti sampah plastik yang tersangkut di selokan yang nantinya akan ditukar dengan beras," jelasnya.

Selain itu menjelang galungan ini, Kata Lengkong, komunitas babe juga membuat tempat sampah khusus sampah plastik. Yang ditaruh di sejumlah pura. "Kalau hari raya biasnya banyak plastik dupa, plastik wadah bunga dan lainya. Sehingga diharapkan setelah disediakan tempat sampah ini, warga nanti sadar menjaga pura dari sampah palstik. Apa lagi desa Saba khususnya Banda nanti akan menuju desa wisata, jadi dalam sapta pesona, ada salah satunya keasrian lingkungan. Selain penataan minimal sampah plastik bisa dimanimalisir dan bisa dikelola," imbuhnya.

Warga setempat Etong Sanjay mengatakan dimana perang terhadap sampah plastik telah dilakukan sejak 4 tahun lalu. Dimana setiap hari tertentu atau perayaan tertentu yang dibuat oleh sekaa truna selalu mengajak anak-anak SD untuk memungut sampah palstik. "Ini sangat luar biasa, dimana dulu hanya dilakukan pada hari-hari tertentu saja, kalau sekarang sudah bisa membentuk komunitas, artinya kesadaran masyarakat meningkat," ujarnya.