Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Minim Pesanan Penjor Menggunakan Janur

Bali Tribune/ RAPIKAN - I Wayan Sukania merapikan bambu untuk penjor yang dijual di seputaran LC Aya, Kelurahan Bebalang, Bangli, Rabu (10/7).
balitribune.co.id | Bangli - Pedagang bambu dan penjor musiman mulai menjajakan daganganya, seperti yang terlihat di seputaran LC Aya, Kelurahan Bebalang, Bangli.  Pedagang sudah mulai mendapat pesanan penjor. Meski demikian penjor yang dipesan lebih banyak menggunakan hiasan dari ental atau lontar dibandingkan penjor dengan menggunakan janur.
 
Salah seorang pedagang bambu dan penjor, I Wayan Sukania mengatakan pesanan penjor mulai berdatangan sejak beberapa hari terakhir. Dari puluhan pesanan, hanya segelintir orang yang memesan dibuatkan penjor tradisional. Menurutnya, pembuatan penjor tradisional membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penjor yang menggunakan hiasan jadi. “Kalau penjor tradisional paling dalam sehari bisa membuat satu, kalau penjor biasa bisa membuat sampai 6 buah penjor dalam sehari,” ungkapnya, Rabu (10/7).
 
Penjor tradisional tidak bisa dibuat jauh-jauh hari, agar saat dipasang penjor masih dalam kondisi bagus. Hari ini dibuat besok harus sudah dipasang. Sementara itu dari sisi harga penjor tradisional lebih mahal dibandingkan dengan penjor yang menggunakan hiasan ental. Penjor tradisional dipatok seharga Rp 400 ribu.  
 
Harga bambu penjor mengalami kenaikan hingga Rp 10 ribu perbatang. Bambu yang besar dijual kisaran Rp 80 ribu, sebelumnya Rp 70 ribu perbatang. Kenaikan harga bambu ini karena biaya operasional yang meninggkat. “Kerana ongkos angkutnya naik, harga bambu terpaksa dinaikkan. Meski begitu untuk harga penjor tidak naik,” kata Wayan Sukania.
 
Ditanya cara untuk menyiasti naiknya harga bambu sementara harga penjor tidak naik, “Tidak ada yang dikurangi, hiasa dibuat sama, tapi kanggoin untung lebih sedikit. Kami juga tidak mau menaikan harga penjor karena sudah langganan, kasian kalau terlalu mahal,” aku Wayan Sukania.
 
Untuk Galungan ini dirinya mempersiapkan bambu hingga 800 batang, yang didatangkan dari daerah Suter, Kecataman Kintamani, hingga Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem. (u)
wartawan
Redaksi
Category

Sisa Hari Raya Galungan, Volume Sampah di Badung Naik 15 Persen

balitribune.co.id | Mangupura - Volume sampah di Kabupaten Badung mengalami peningkatan pada Hari Raya Galungan.  Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung mencatat peningkatan volume sampah mencapai 15 persen dari hari biasanya. Selama dua hari terakhir truk sampah mikik DLHK Badung bahkan telah mengangkut sebanyak 620 ton sampah. 

Baca Selengkapnya icon click

Gerakan Wisata Bersih Momentum Memperkuat Aspek Kebersihan dan Keberlanjutan

balitribune.co.id | Denpasar - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana meyakini Gerakan Wisata Bersih (GWB) dapat menjadi momentum untuk memperkuat aspek kebersihan dan keberlanjutan destinasi wisata di Indonesia.

"Saya percaya, Gerakan Wisata Bersih dapat menjadi sebuah langkah untuk menjawab tantangan besar dalam menjaga kebersihan, kelestarian, dan keberlanjutan destinasi wisata kita,” ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (24/4).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berharap Atraksi Seni Budaya Bertepatan Galungan, Tidak 'Luntur'

balitribune.co.id | Kuta - Sejumlah wisatawan yang berwisata di Pulau Bali saat Hari Raya Galungan tampak antusias menyaksikan penampilan seni budaya Bali. Wisatawan berharap, budaya Bali tidak pernah 'luntur' sehingga bisa dilihat wisatawan lainnya untuk mengetahui kekayaan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

DPRD Badung Gelar Rakor Bersama Pemkab Badung, Bahas Penetapan Hasil Evaluasi Raperda RTRW 2025–2045

balitribune.co.id | Mangupura - Kalangan DPRD Badung pada Senin (21/4) menggelar rapat koordinasi dengan eksekutif untuk membahas penetapan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung Tahun 2025–2045.

Baca Selengkapnya icon click

Salah Pergaulan, 182 Siswa SMP Terancam Drop Out

balitribune.co.id | Singaraja - Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Buleleng terancam drop out (DO). Berbagai alasan disebut menjadi penyebab mereka terancam DO, selain faktor kemiskinan, kemiskinan ekstrem, yang menarik diantaranya salah pergaulan. Hal itu disampaikan Ketua DRPD Buleleng Ketut Ngurah Arya merespon ada sebanyak 182 siswa SMP yang terancam DO.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.