Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Misteri Wayang Kulit Bali dari Kacamata Dalang Muda

Bali Tribune / I Gede Samiarsa Setiaria, seniman wayang asal Karangasem.

balitribune.co.id | DenpasarMasyarakat Bali tak hanya memanfaatkan wayang sebagai sumber hiburan rakyat yang telah hadir sebagai warisan nenek moyang. Padahal, jika menyibak lebih dalam, banyak nilai mistis yang tersimpan dalam seni pewayangan yang disajikan.

Walau sudah semakin asing terdengar keberadaannya, wayang Bali nyatanya masih memiliki tempat tersendiri bagi para penikmat maupun pelakonnya. Menyajikan cerita yang beragam dari budaya nusantara, kondisi sosial, hingga cerita yang menggelitik perut, pewayangan kulit di Bali nyatanya tak bisa lepas dari sifat magis atau kesakralannya.

Salah seorang dalang muda berbakat, I Gede Simiarsa Setiaria, yang ditemui Bali Tribune, pekan lalu, menuturkan bahwa dalang di Bali memiliki tanggung jawab besar yang harus dipatuhi. Karena mereka bertanggung jawab atas hal yang mereka bawakan baik secara skala maupun niskala.

“Dalang tak hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas, namun juga harus kokoh mental dalam menghadapi fenomena-fenomena mistis yang tak bisa dideskripsikan secara nalar,” ucap pria asal Bugbug, Karangasem ini.

Menurut dalang muda ini, hidup di Bali kesan magisnya sangat luar biasa, aktivitas pewayangan tak bisa dipisahkan dari hal-hal seperti itu.

“Jadi, dalang di Bali tak hanya dueg nguyeng wayang tapi juga harus kuat mental secara niskala,” tutur pria kelahiran tahun 1995 ini.

Beberapa fenomena mencekam pun pernah dialami Samiarsa. Salah satu yang paling terngiang adalah ketika ia belum menjadi dalang, namun saat itu sedang megender atau membawakan gambelan wayang di sebuah desa menemani almarhum ayahnya yang berperan sebagai dalang dalam pementasan wayang Sapuh Leger.

“Saat itu saya permisi ke toilet, balik dari toilet saya lihat para penonton sudah pergi dan hanya ada beberapa orang di sana. Sehingga tidak ada yang menonton pertunjukkan wayang ini. Ternyata para warga berlari mengejar celuluk di sana,” paparnya.

Ia melanjutkan, dalam sejarah Bali pun, celuluk atau leak dipercaya sebagai manusia jadi-jadian dengan perawakan yang sangat menyeramkan. Saat itu, terungkap bahwa dari api caru yang meletus berubah menjadi sosok celuluk yang menggemparkan.

Selain itu, tandasnya, kejadian mengerikan lain yang menimpa adalah ketika salah satu pemain gender melihat sosok ‘monyet’ misterius di tempat mereka melakukan pementasan wayang.

“Sosok monyet di sini dalam tanda kutip ya. Orang yang melihat itu syok sampai gagu tak bisa berkata-kata, setelah mahluk itu pergi baru dia berani bilang bahwa dia baru saja melihat sosok monyet di tembok,” tutur Samiarsa.

Wayang kulit di Bali dibagi menjadi beberapa jenis wayang yang disakralkan, yakni Wayang Lemah, Wayang Sapuh Leger, dan Wayang Sudamala.

Wayang Lemah biasa dipertunjukkan dalam upacara keagamaan atau biasa disebut odalan di Bali. Pertunjukkan wayang ini kerap dilakukan pada siang hari, sehingga disebut wayang ‘lemah.’ Di sisi lain, wayang Sudamala memiliki sifat yang lebih umum.

Terakhir, Wayang Sapuh Leger ditunjukkan bagi orang-orang yang lahir pada Wuku Wayang, lakon ini dimaknakan sebagai upaya penatralisir dari sifat-sifat negatif. Wayang Sapuh Leger sendiri digadang-gadang sebagai pertunjukkan paling angker, dari sudut pandang dalang maupun orang yang menyelenggarakan upacara.

Dalam pemahamannya, hal yang menyebabkan pertunjukkan wayang begitu sakral adalah upakara pebantenan atau sesajen yang dihaturkan. Untuk Sapuh Leger menggunakan banten yang begitu lengkap, salah satunya banten bebangkit, banten sorohan, sanggah cucuk, sanggah tutuan dan masih banyak lagi.

Sebelum pentas pun, calon dalang harus melalui proses pewintenan atau penyucian diri secara lahir dan batin.

“Profesi dalang dianggap sakral karena kami merafalkan mantra-mantra suci. Mantaranya tak sembarang merafal mantra, sehingga harus melalui proses ini,” ungkapnya.

Ia sendiri sudah tertarik terjun ke dalam dunia seni pewangan setelah lama menyaksikan almarhum ayahnya, I Made Setiaria melakoni hal yang serupa.

“Saya kepincut karena ayah saya yang juga seorang dalang. Kemudian saya kuliah di ISI jurusan seni pedalangan dan sudah kira-kira 8 tahun saya berkecimpung di bidang seni ini,” ucapnya.

Belum lagi, di Desa tempat tinggalnya cukup banyak orang yang melakoni profesi serupa. Sebagai salah satu tradisi yang sudah diakui UNESCO, ia berharap keberadaan wayang di Bali tetap bisa terus lestari. 

wartawan
M2

Lahan Bermasalah, Rencana Pemprov Bali Ambil Alih Bandara Letkol Wisnu Terganjal

balitribune.co.id | Singaraja – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengambil alih Bandar Udara (Bandara) Letkol Wisnu di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, nampaknya tidak akan mulus. Pasalnya ditemukan persoalan lama yang belum terselesaikan yakni sengketa lahan seluas 56,5 are yang hingga kini belum sepenuhnya diganti rugi.

Baca Selengkapnya icon click

Ribuan Peserta Meriahkan Fun Run Hari Bhakti ke-68 Kodam IX/Udayana di Singaraja

balitribune.co.id | Singaraja – Kodam IX Udayana merayakan Hari Bhakti ke 68  dengan menggelar kegiatan Fun Run di Kota Singaraja, Buleleng. Sebanyak 1.000 peserta turut ambil bagian yang digelar di Jalan Ngurah Rai, Kota Singaraja, pada Minggu pagi (15/6).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tragedi Berdarah di Arena Sabung Ayam Desa Songan, Satu Tewas, Dua Luka

balitribune.co.id | Bangli - Tragedi berdarah terjadi di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli pada Sabtu (14/6). Kasus yang  terjadi di sebuah arena tajen (sabung ayam) mengakibatkan satu korban tewas atas nama I Komang Alam Sutawan dan satu orang kritis atas nama Jro Luwes serta Mangku Suar alami luka-luka.

Baca Selengkapnya icon click

Sasar Semua Segmen, QJ Motor Indonesia Perkenalkan Empat Produk Baru

balitribune.co.id | Mangupura - Bertajuk ‘Ride Beyond the Horizon’ yang digelar di White Rock Beach Club, Bali pada Jumat (13/6), QJMOTOR Indonesia meluncurkan Empat  Motor sekaligus. Peluncuran ini merupakan bagian dari strategi QJMOTOR Indonesia untuk menjadi merek motor premium yang relevan dan dekat dengan pengendara roda dua Tanah Air.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor 55 Tahun: Nikmati Promo Menarik di Aplikasi Motorku X

balitribune.co.id | Denpasar – Dalam rangka merayakan HUT ke-55 tahun pada 15 Juni 2025 ini, Astra Motor memberikan apresiasi istimewa kepada para pelanggan setianya. Melalui aplikasi Motorku X, Astra Motor Bali menghadirkan program spesial bertajuk "Loyalty HUT ASMO 55 Tahun", yang berlangsung secara nasional pada periode 15 – 20 Juni 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Sugawa Korry: Musda Golkar Jangan Jadi Ajang Pecah Kongsi

balitribune.co.id | Denpasar -Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Bali, Ketua DPD Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry menegaskan pentingnya menjaga soliditas dan kedewasaan politik kader.

Dalam kegiatan pendidikan politik yang digelar di Kantor DPD Golkar Bali, Jalan Surapati, Denpasar, Sabtu (14/6), Sugawa meminta seluruh elemen partai tetap fokus pada kebesaran Golkar, bukan kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.