Munas X PPNI di Bali Angkat Tema Perawat Bersama Rakyat Menuju Indonesia Hebat | Bali Tribune
Diposting : 20 October 2021 20:19
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / MUNAS PPNI - Suasana pembukaan Munas X PPNI bertemakan Perawat Bersama Rakyat Menuju Indonesia Hebat berlangsung di Denpasar

balitribune.co.id | Denpasar – Musyawarah Nasional (Munas) X Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berlangsung di Denpasar pada 20-23 Oktober 2021 yang diikuti pengurus pusat, wilayah, kabupaten dan kota serta perwakilan luar negeri baik secara daring maupun luring dibuka oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Munas PPNI kali ini yang terselenggara bertepatan pandemi Covid-19 menerapkan protokol kesehatan ketat bagi peserta yang hadir secara langsung (offline). 

Ketua Panitia Munas X PPNI, I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma mengatakan, tema pada Munas ini "Perawat Bersama Rakyat Menuju Indonesia Hebat"  menghadirkan sejumlah kegiatan yakni kegiatan ilmiah dibagi 4 sesi seminar. Selain itu kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggandeng dewan pimpinan daerah seluruh kabupaten/kota di Bali dengan memberikan 20 bingkisan sembako kepada keluarga kurang mampu dan penderita penyakit kronis. "Serta difasilitas umum dilakukan pembagian masker," ucapnya. 

Ia menyebutkan, Munas ini dihadiri 1.451 orang pengurus pusat, wilayah, kabupaten dan kota secara online maupun offline. 

"Munas X PPNI seharusnya dilakukan pada 16-19 Aprlil 2020, Bali menjadi tuan rumah. Karena pandemi akhirnya diundur ke Oktober 2021," kata Ngurah. 

Pada kesempatan ini Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju hadir secara virtual. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PPNI, Harif Fadhillah saat membuka secara resmi Munas X, Rabu (20/10) di Sanur, Denpasar menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang telah hadir secara virtual, sehingga memberikan dukungan dan semangat pada seluruh perawat di Indonesia. 

"Dikarenakan kondisi pandemi kehadiran presiden secara virtual, kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 sehingga pelaksanaan Munas dapat berlangsung dengan pembatasan jumlah peserta yang hadir," imbuhnya.

Dikatakan Fadhillah, keberadaan perawat di masa pandemi ini berperan penting dalam penanggulangan Covid-19 sebagai garda terdepan memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. "Anggota PPNI sampai detik ini berjibaku bersemangat menunaikan tugas. Pengakuan profesi perawat makin hari makin tinggi di negara ini," kata Fadhillah.

Pihaknya mengakui, selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air sebanyak 700 orang perawat yang gugur saat melaksanakan tugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. "Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait insentif, santunan dan tanda jasa bagi perawat yang gugur saat bertugas," ujarnya.  

Saat ini anggota PPNI terdiri dari 700 ribu perawat yang bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta dan sedang berjuang melawan pandemi bahkan di daerah terpencil. Kata dia, berbagai upaya telah dilakukan PPNI dalam mendukung pemerintah meningkatkan SDM perawat melalui uji kompetensi.

Ia menambahkan, setiap tahunnya terdapat 59 ribu lulusan perawat yang bisa berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia. "Maka kami mendorong pemerintah membuat program One Village One Nurse untuk pelayanan kesehatan di desa-desa diisi oleh perawat," cetus Fadhillah.

Ia menambahkan, saat ini perawat sudah banyak mendapat apresiasi dari masyarakat atas tugas-tugas mulianya.

Munas X salah satunya membahas peningkatan profesionalisme perawat. Selain itu memperjuangkan kesejahteraan ahli waris perawat yang gugur agar anak-anaknya mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi.

"Yang dibutuhkan adalah sentuhan tangan dingin dari presiden dan kabinet untuk memberikan apresiasi maupun penghargaan yang lebih baik lagi bagi perawat," tambahnya.

Saat hadir secara virtual pada pembukaan Munas X PPNI, Presiden Joko Widodo menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada perawat yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah, bediri di garda terdepan Covid-19. "Saya menyampaikan duka yang mendalam terhadap perawat yang gugur saat bertugas dalam penanganan Covid-19," ucapnya. 

Menurut presiden, penanganan segala macam pengakit selalu membutuhkan bantuan perawat. Peran perawat sangat strategis membantu pemerintah menangani masalah kesehatan masyarakat seperti diare, angka kematian ibu, TBC dan hipertensi. 

Pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan kepada perawat yang bertugas melayani masyarakat. Pemerintah akan terus meningkatkan SDM perawat yang unggul. Meningkatkan kompetensi dan keterampilan perawat di pasar global. "Terimakasih atas dedikasi perawat," ucap Presiden Jokowi.