Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Musim Panen, Petani di Gianyar Kembali Gigit Jari

Bali Tribune/ PANEN - Musim panen, petani di Gianyar bingung, beras tetap mahal, gabah murah.


Balitribune.co.id | Gianyar - Sempat penuh harap lantaran harga gabah melonjak, namun ternyata hanya temporal. Kini, setelah memasuki musim panen padi, petani Gianyar tidak lagi bisa menjual gabah dengan harga tinggi. Karena harga beras tetap melambung, sebagian besar petani di pedesaan ogah jual gabah, karena dijadikan stok konsumsi keluarganya.

Dari pantauan, Senin (8/4/2024), harga gabah yang sebelum sempat mencapai Rp 8.000/ kilogram kini anjlok kembali ke semula yakni rata-rata Rp 4.500/ kilogram. Kondisi ini pun tak berbanding lurus dengan harga beras yang masih tinggi. "Daripada dijual murah lebih baik untuk konsumsi sendiri. Karena beras masih mahal. Kami harus melindungi keluarga juga," ungkap Pande Jaya salah seorang petani di Desa Suwat, Gianyar.

Namun demikian, langkah ini tetap saja dirasa akan menjadi beban. Karena untuk persiapan produksi selanjutnya, mereka juga membutihkan biaya produksi. Mulai dari pembibitan, biaya traktor, pemupukan dan lainnya. "Petani kan memang tidak ada yang bernasib baik, " terangnya enteng.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gianyar, Dewi Hariani, membenarkan harga gabah tidak seperti bulan lalu. Ia mengatakan harganya tidak anjlok melainkan kembali ke harga normal. "Tidak anjlok, itu kembali ke harga normal. Dulu kan sempat menyentuh angka 8 ribu, kalau sekarang kembali ke harga semula," ujarnya.

Kondisi turunnya harga gabah ini tak lepas dari adanya panen raya. Di mana pananen raya terjadi bulan Oktober-Maret. "Kita sedang memasuki panen raya. Di semua tempat panen. Sehingga gambah kembali ke harga normal. Nanti kalau setelah panen raya ini, kemungkinan naik lagi," ungkapnya.

Ia pun membatah, anjloknya harga gabah disebabkan permainan tengkulak. "Sementara saat ini belum ada kami dengar permainan tengkulak. Ini murni karena panen raya kita. Bahkan hasil gabah kita di Gianyar bagus-bagus, tidak ada yang sampai gagal panen," ungkapnya.

Begitupun dengan harga beras, kata Dewi Hariani, sekarang sudah diangka Rp 13.500. Kalau ada yang masih jual Rp 16.000 itu mereka jual stok lama yang masih tersisa. "Beras juga sudah turun, kan hampir sama turunnya dengan gabah, mirip-mirip, kalau ada yang masih jual 16.000 karena stoknya masih dulu mereka belinya juga mahal," ujarnya enteng.

wartawan
ATA
Category

Gagal Temui Kajari,  Warga Segel Kantor Desa Sudaji

balitribune.co.id | Singaraja - Akibat kecewa  tidak bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng, Edi Irsan Kurniawan,massa dari Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, bertindak anarkis. Kekecewaan  mereka memuncak dengan menyegel Kantor Desa Sudaji menggunakan kayu dan bambu serta spanduk.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kolaborasi #bluBuatBaik Inovasi Layanan Digital Banking Menjadi Katalis Perubahan Perilaku Lingkungan

balitribune.co.id | Mangupura - BCA Digital secara resmi menginisiasi peluncuran kolaborasi #bluBuatBaik Waste Station Bali bersama Bluebird, Rekosistem, dan Monez di Pool Taksi Bluebird, Jimbaran, Rabu (17/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Sudaji Kecam Kajari Buleleng Edi Irsan

balitribune.co.id | Singaraja - Sejumlah orang terlihat mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Selasa (16/12). Mereka bermaksud bertemu dengan Kepala Kejari Buleleng Edi Irsan Kurniawan untuk menanyakan tindak lanjut kasus laporan mereka terkait dugaan penyimpangan keuangan oleh Kepala Desa/ Perbekel Desa Sudaji, Kecamatan Sawan I Made Ngurah Fajar Kurniawan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.