balitribune.co.id | Gianyar - Musim panen padi di sejumlah desa di Gianyar mendapat perhatian serius aparat kepolisian. Terlebih komodoti pokok ini kini harganya menjanjikan dan para petani kerap kurang waspada dengan menitipkan hasil panennya secara terbuka di persawahan.
Mengantisipasi pencurian gabah seperti sebelumnya, personel babinkantibmas sambangi petani agar lebih waspada. Seperti halnya di Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, meski villa sudah menjamur, desa ini masih memiliki hektaran lahan persawahan. Berbagai aktivitas masyarakat di sini juga masih banyak dilakukan di sawah.
Dalam menciptakan situasi ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas) di areal persawahan, Bhabinkamtibmas Desa Singakerta Aiptu I Made Widastra, melaksanakan giat sambang petani. Salah satu kawasan yang didatangi adalah Subak Mandi Anyar, Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan memastikan hasil panen para petani aman dari pencurian, terutama di tengah musim panen padi yang sedang berlangsung pada Senin (4/11).
Dalam kunjungannya, Aiptu Widastra bertemu dengan para petani yang sedang sibuk dengan kegiatan panen. Ia menyampaikan pentingnya kerjasama antara polisi dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. "Kemitraan dan kerjasama yang baik di antara semua pihak sangat penting untuk menciptakan kamtibmas yang aman," ujarnya.
Aiptu Widastra memberikan sejumlah imbauan pada para petani untuk bersama-sama menjaga keamanan di area persawahan, guna mencegah terjadinya pencurian hasil panen. "Dengan naiknya harga beras, potensi tindak kriminal juga meningkat, termasuk aksi pencurian gabah," kata Widastra.
Ia mengingatkan para petani untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peralatan pertanian dan hasil panen mereka. "Parkirkan kendaraan di tempat yang mudah diawasi dan gunakan kunci pengaman tambahan," imbuhnya.
Selain itu, Aiptu Widastra juga menyoroti imbas kenaikan harga beras yang dapat memicu tindak kriminal. "Kenaikan harga beras dikhawatirkan bisa meningkatkan pencurian gabah, seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Pelaku mengangkut gabah yang sedang dijemur oleh pemiliknya," jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Aiptu Widastra mengajak para petani untuk segera melapor jika menemukan hal yang mencurigakan di area persawahan. "Segera informasikan kepada Bhabinkamtibmas apabila menjumpai sesuatu yang mencurigakan," tegasnya.
Di akhir kunjungannya, Aiptu Widastra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para petani yang telah berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Ia berharap dengan partisipasi aktif dari masyarakat, keamanan dan ketertiban di wilayah persawahan dapat terus terjaga dengan baik.