balitribune.co.id | Denpasar - Transportasi kereta beroda dua yang ditarik kuda atau dokar di Kota Denpasar kini telah dilengkapi dengan fasilitas pembayaran nontunai. Hal ini guna menghindari semakin meluasnya penyebaran virus Corona (Covid-19) di sektor transportasi. Pasalnya keberadaan sejumlah dokar di pusat Kota Denpasar ini biasanya digunakan oleh wisatawan saat berkeliling di Denpasar Heritage.
Bagi penumpang moda transportasi tradisional ini di era adaptasi kebiasaan baru pasca-pandemi Covid-19 dapat menggunakan pembayaran dengan nontunai melalui fasilitas layanan transaksi digital atau QR Code Indonesian Standard (QRIS) Bank BPD Bali. Dimana cara ini merupakan standarisasi pembayaran digital menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia.
Kepala Bank BPD Bali Kantor Cabang Utama Denpasar, Putu Dharmapatni, Minggu (13/9) menjelaskan transaksi nontunai di sektor transportasi guna menghindari kontak fisik ditengah pandemi Covid-19.
Kata dia, cara pembayaran digital mutlak di era pandemi karena sesuai dengan protokol kesehatan (contact less). Hal ini mengingat, tidak hanya masyarakat lokal Denpasar saja yang kerap menggunakan dokar. Transportasi ini juga digemari oleh kalangan wisatawan saat berwisata di Kota Denpasar.
"Kami ingin memberikan kemudahan transaksi bagi para penumpang dokar dan supir dokar itu sendiri. Supaya aman dalam bertransaksi dan tidak perlu menyediakan uang kembalian. Cukup dengan menggunakan ponsel pintar, kemudian scan barcode. Transaksi pun berlangsung cepat saat itu juga tanpa hitungan menit," papar Dharmapatni.
Ia berharap moda transportasi zaman dulu ini tidak punah digerus oleh transportasi modern. Saat ini sekitar 14 dokar yang sudah menerima pembayaran digital QRIS.
Hingga tahun ini Bank BPD Bali Kantor Cabang Utama ditargetkan mencapai 1.500 merchant QRIS baik itu di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), layanan pariwisata, pemerintahan, fasilitas kesehatan, transportasi dan sektor lainnya.
Ia menambahkan, pada masa pandemi ini transaksi digital menjadi populer di kalangan masyarakat, sebab alat pembayaran seperti uang kertas sangat berpotensi sebagai media penyebaran virus. Sehingga di masa pandemi dan ke depannya masyarakat diminta untuk membiasakan diri menggunakan transaksi digital.
Dikatakan Dharmapatni, menggunakan transaksi digital sangat mudah, cukup dengan scan barcode melalui ponsel pintar. Bagi pedagang, uang yang masuk ke rekening tanpa hitungan menit. Pencapaian QRIS setiap bulan di Cabang Utama Denpasar mencapai rata-rata 200-300 merchant.
Digitalisasi dokar melalui QRIS sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 3355 mengenai Protokol Tatanan Kehidupan era Baru. Pada SE tersebut ada sejumlah sektor yang melakukan tatanan kehidupan era baru termasuk layanan nontunai.