Nasib Sudikerta Tergantung Hasil Survei | Bali Tribune
Diposting : 11 March 2017 00:21
San Edison - Bali Tribune
Ketut Sudikerta (dok)

Denpasar, Bali Tribune

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena, membantah sinyalemen yang menyebutkan bahwa nama Ketut Sudikerta tak diperhitungkan oleh Partai Golkar jelang Pilgub Bali 2018.

Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, demikian Laka Lena, Sudikerta tetap diprioritaskan dalam suksesi kepemimpinan di Pulau Dewata tahun depan. “Dalam hal pencalonan dan wakil kepala daerah, para Ketua DPD l termasuk Pak Sudikerta, tetap prioritas,” jelas Laka Lena, saat dikonfirmasi per telepon dari Denpasar, Kamis (09/03/2017).

Ia menyebut, sudah jadi kebijakan di internal Partai Golkar, untuk memberikan prioritas kepada para ketua partai di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi untuk menjadi calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah. Hanya saja, tiket tidak otomatis diberikan. Pasalnya, Partai Golkar juga memiliki mekanisme internal yang tak bisa diabaikan.

Mekanisme dimaksud berupa survei internal, untuk mengetahui tingkat popularitas dan elektabilitas figur-figur yang diproyeksikan untuk diusung, termasuk di antaranya Ketua DPD Partai Golkar di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Hal yang sama berlaku untuk Sudikerta. “Kalau ditanya, apakah Pak Sudikerta diprioritaskan? Jawabannya, iya,” tegasnya.

Namun demikian, apakah nanti akan diusung sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur Bali, semua tergantung pada hasil survei. Dikatakan, jika hasil surveinya bagus, kata Laka Lena, maka Partai Golkar dipastikan akan mengusung Sudikerta pada Pilgub 2018 nanti. Namun, jika sebaliknya, Golkar akan mempertimbangkan pencalonannya.

“Prinsipnya kita akan menggunakan survei sebagai dasar mengusung pasangan calon. Sepanjang hasil survei bagus, ya, otomatis akan diusung,” tandas Laka Lena. Menyinggung soal nama-nama yang disurvei, dia mengaku tak tahu persis. Namun, ia tak menampik jika nama Fraksi Partai Golkar DPR RI, Gede Sumarjaya Linggih, masuk dalam daftar survei.

“Ya, (Sumarjaya Linggih) disurvei juga. Tetapi lengkapnya, saya kurang tahu persis. Prinsipnya, nama yang disurvei dimunculkan oleh DPD Partai Golkar kabupaten/kota, diteruskan oleh DPD Partai Golkar tingkat provinsi ke DPP,” bebernya. Sementara, terkait koalisi dengan PDIP di Pilgub Bali, kata dia, sedang dirancang petinggi partai di Jakarta.*