Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Nelayan Seraya Timur Hilang Saat Melaut

hilang
Upaya pencarian terhadap nelayan yang hilang

BALI TRIBUNE - Seorang nelayan asal Banjar Tukad Item, Desa Seraya Timur, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Senin (11/9) dilaporkan hilang saat melaut di wilayah perairan Seraya-Ujung Karangasem. Untuk melakukan pencarian korban bernama I Made Witia (45) tim SAR dari Basarnas Karangasem menerjunkan anggota untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi jukung korban ditemukan hingga ke perairan Ujung.

Informasi menyebutkan, sebelumnya korban berangkat melaut pada Minggu (10/9) sekitar pukul 19.00 Wita. Memang saat itu menurut sejumlah nelayan termasuk kakak korban I Putu Rerod (48), cuaca di tengah perairan kurang bersahabat, namun karena terhimpit kebutuhan ekonomi, korban yang dikenal sebagai nelayan tangguh dan biasa melaut menagkap ikan hingga ke wilayah perairan Lombok itu, tetap memaksa berangkat. Dari kebiasaan korban melaut, semestinya korban sudah kembali dari melaut pada Senin pagi. Namun hingga siang korban tidak juga kembali hingga akhirnya jukung milik korban ditemukan tanpa awak oleh sejumlah nelayan asal Ujung dengan posisi terombang-ambing di tengah perairan Seraya. Kabar penemuan jukung korban ini langsung disampaikan oleh para nelayan Ujung ke nelayan asal Seraya hingga sampai ke keluarga korban. Mendapatkan informasi itu, pihak keluarga korban langsung meminta bantuan dengan menghubungi tim SAR dari Pos Basarnas Karangasem. Kakak korban I Putu Rerod yang juga seorang nelayan mengatakan, jika pada malam harinya korban sempat menelepon anaknya sekitar pukul 21.00 Wita karena saat itu cucunya sedang ulang tahun hanya saja telepon korban itu tidak diangkat oleh sang anak. “Malamnya adik saya sempat menelepon anaknya, itu terlihat dari adanya panggilan tak terjawab di telepon anaknya,” ungkap Putu Rerod. Diakuinya saat itu memang kondisi cuaca di tengah perairan sedang tidak bagus karena saat ini musim barat atau musim gelombang tinggi dan angin kencang. Sebenarnya dia juga berniat untuk berangkat melaut, tapi itu urung dilakukan karena alasan cuaca itu tadi. “Saat itu saya sudah mau berangkat melaut, tapi karena cuaca buruk saya ngak jadi berangkat,” akunya. Disebutkannya memang adiknya tersebut berangkat melaut pada sore hari untuk menangkap ikan Senpelok atau atau Be Languan karena itu adiknya atau korban melautnya dilaut dangkal karena ikan jenis itu merupakan jenis ikan dasar. Hal senada juga diungkapkan oleh istri korban, Ni Wayan Galung. Diakuinya suaminya memang sudah menjadi nelayan sejak tahun 90-an, dan biasa berangkat melaut dari pantai Songan, Seraya Timur. Suaminya itu juga pernah terseret gelombang besar sampai kampih di Nusa Penida dan itu terjadi sekitar dua tahun lalu. “Pak Witia saat itu bahkan sampai dicari oleh keluarga ke Nusa Penida. Tapi sekarang malah terpleset di laut dangkal,” ujar Putu Yasa  sepupu korban.

 Sementara itu dengan menggunakan Rubber Boat, tim SAR melakukan pencarian dengan menyisir areal perairan Seraya Timur hingga ke perairan Ujung. Namun hingga saat ini korban belum ditemukan. Sedangkan jukung korban yang ditemukan oleh nelayan sudah dikembalikan ke pihak keluarga korban.

wartawan
Redaksi
Category

Diduga Tidur dengan Isteri Siri Orang, Pegawai Koperasi Disabet Kerambit

balitribune.co.id | Denpasar - Seorang pegawai sebuah koperasi di Denpasar berinisial ASNS (42) ditebas karena diduga kuat tidur dengan isteri sirinya orang di sebuah rumah kos di Jalan Jayagiri XVI Nomor 5 Sumerta Kauh Denpasar Timur (Dentim), Senin (10/2/2025) pukul 22.00 Wita.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Cuaca Ekstrem Penyeberangan di Danau Batur Sempat Ditutup Selama Tiga Hari

balitribune.co.id | Bangli - Cuaca ekstrem yang ditandai dengan dengan hujan lebat serta angin kencang yang melanda Kabupaten Bangli sejak beberapa hari terakhir, sempat mengganggu aktifitas penyeberangan di danau Batur Kecamatan Kintamani. Demi keselamatan otoritas penyeberangan sempat menutup aktifitas penyeberangan selama tiga hari.

Baca Selengkapnya icon click

Ketua DPRD Buleleng Mengucapkan Rahajeng Rahina Pagerwesi

balitribune.co.id | Singaraja - Pagerwesi merupakan hari raya umat Hindu yang jatuh pada Rabu Kliwon Wuku Sinta. Hari raya ini merupakan rangkaian dari Hari Raya Saraswati yang memiliki makna untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru. Sanghyang Pramesti Guru adalah guru alam semesta yang membimbing manusia ke jalan yang benar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Mengupas Lontar Kedigjayaan Milik I Nengah Werden

balitribune.co.id | Jembrana - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali melalui Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Jembrana melaksanakan konservasi dan identifikasi lontar milik I Nengah Werden yang beralamat di Banjar Taman, Desa Batuagung Jembrana. Tim penyuluh melakukan konservasi dan identifikasi sebanyak 24 cakep lontar. 

Baca Selengkapnya icon click

Dampak Efisiensi, Anggaran Infrastruktur Pemkab Buleleng Terpotong Rp 25 Miliar

balitribune.co.id | Singaraja - Kebijakan efisiensi Presiden Prabowo Subianto berdampak pada berkurangnya anggaran daerah untuk membangun infrastruktur. Tidak terkecuali Pemkab Buleleng, terpaksa menghadapi pemotongan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Akibatnya dapat ditebak, dana untuk pekerjaan infrastruktur dan sarana prasarana fisik daerah di Buleleng pada 2025 dipastikan berkurang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.