Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Neraca Persediaan Ampuh Kendalikan Inflasi

Causa Iman Karana
Causa Iman Karana

BALI TRIBUNE - Menekan inflasi daerah salah satu upaya yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali jelang hari besar yaitu dengan ketercukupan pasokan komoditi disamping juga ditribusi yang lancar. Begitu dikatakan Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana (CIK) di Denpasar, Kamis (17/5). "Diakui saat ini memang sebagian komiditas suplainya dari luar Bali, untuk itu perhubungan mengambil peran penting dalam distribusi," ujar Causa Iman Karana. Pihaknya akan memastikan pasokan atau suplai dan demand ke masyarakat posisi aman. Adanya kelancaran jalur distribusi harus dipastikan, agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. "Jangan sampai nantinya timbul gejolak akibat terhambatnya distribusi," katanya mengingatkan. Bahkan pada rakor TPID di Nusa Dua beberapa waktu lalu para anggota TPID sepakat akan membuat Neraca Persediaan yang tujuannya untuk mengetahui suplai atau kebutuhan suatu daerah, apakah surplus atau defisit. "Nanti hubungan antar daerah itu bisa saja dalam bentuk perdagangan antar daerah. Dimana yang surplus akan menyuplai yang defisit," katanya sembari berujar hubungan dagang itupun akan difasilitasi oleh TPID, bukan terlepas begitu saja. Disamping komoditas kebutuhan pokok yang jadi perhatian serius TPID jelang hari besar, yang patut jadi perhatian juga yaitu harga tiket pesawat. "Selain arus barang, kembali lagi ke Perhubungan bagaimana harga tiket masih dalam batas normal, tidak terlalu melonjak, hingga inflasi bisa terkendali," sebutnya. Kembali bicara soal neraca persediaan posisinya sangat strategis, pasalnya melalui neraca ini surplus atau defisitnya suatu komoditas di daerah bisa langsung terpantau. "Misal, indikator di neraca persediaan menunjukkan bawang merah surplus di NTB, maka jika di Bali defisit, bisa saja mendatangkan dari NTB, jadi Bali ndak perlu nanam, meskipun itu musimnya," tutur CIK memaparkan. Neraca persediaan juga dibuat untuk menjaga stabilitas harga komoditas baik itu di musim panen ataupun pasca panen. "Banyak manfaat dengan adanya neraca persediaan, harapannya stabilitas harga terjaga dan pasokan komoditas juga terjaga, iflasi terkendali," tukasnya. Diakui CIK selama ini data stok komoditas kerap jadi persoalan alias simpang siur. Ketika ditanya persediaannya, data tidak ada. "Datanya lemah, apalagi selama data dari masing masing departemen beda-beda. Dalam neraca persediaan yang menjadi perhatian yaitu komoditas strategis," pungkasnya. Dari tempat yang sama Deputy Direktur KPw BI Bali, Azka Subhan menimpali apa yang disampaikan CIK soal neraca persediaan. Menurutnya bisa saja nantinya kebutuhan komoditas dilakukan melalui perdagangan bilateral. "Hubungan perdagangan itu kan bisa saja melalui B to B (bisnis to bisnis) atau G to G (goverment to goverment)," ucapnya menutup.

wartawan
Arief Wibisono
Category

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.