Ngembak Geni, Pantai di Sukawati Ditutup Untuk Umum | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 29 Juni 2024
Diposting : 4 March 2021 12:17
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ GUMICIK – Ngambeg Geni Pantai Gumicik Sukawati bakal ditutup untuk umum.
balitribune.co.id | Gianyar - Momentum hari raya, pantai kerap menjadi tujuan utama masyarakat untuk menikmati liburan.  Namun di saat Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir ini, instansi pemerintah hingga desa adat kompak membatasan dan pencegahan terjadi kerumuman. Seperti halnya antisipasi liburan serangkaian Perayaan Nyepi, Pantai di wilayah Kecamatan dipastikan akan ditutup untuk umum.
 
Camat Sukawati I Gusti Ngurah Gede Udayadnya, Rabu (3/3), membenarkan langkah antisipasi itu. Disebutkan, untuk mengurangi kerumunan pada saat Hari Ngembak Geni serangkaian Hari Raya Nyepi tahun Saka 1943 pada Senin (15/3) mendatang, semua akses ke pantai di wilayah Kecamatan Sukawati Gianyar akan ditutup sementara selama satu hari.
 
Disebutkan, kesepakatan bersama antar forum komunikasi pimpinan Kecamatan Sukawati, Majelis Desa Adat Kecamatan Sukawati, PHDI Kecamatan Sukawati, Perbekel se-Kecamatan Sukawati, dan semua Bendesa Adat se-Kecamatan Sukawati. “Kami sepakat untuk  Menutupan sementara akses menuju ke semua pantai yang ada di Kecamatan Sukawati ini selama sehari,” tegasnya.
 
Lanjutnya, hasil dari rapat koordinasi tersebut, salah satunya adalah guna mengurangi kerumunan hari Ngembak Geni pada Senin (15/3) maka semua akses ke pantai di wilayah Kecamatan Sukawati akan ditutup sementara selama satu hari. "Untuk akses pantai akan ditutup sementara selama satu hari, yakni pada Senin (15/3) dan akan dibuka kembali pada Selasa (16/3)," katanya.
 
Sementara  ke pantai di wilayah Sukawati akan dijaga ketat oleh petugas gabungan TNI-Polri serta Pecalang. "Di Kecamatan Sukawati jumlah pantai cukup banyak, yakni Pantai Purnama, Pantai Rangkan, Pantai Gumicik, hingga Pantai Lembeng," imbuhnya.
 
Selain itu, kegiatan upacara melis atau melasti dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi dilaksanakan ngubeng di masing-masing Desa Adat. "Tentunya kegiatan ngubeng di masing-masing desa adat ini dengan pembatasan maksimal 50 persen dari kapasitas tempat dan tetap menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.