Nyepi Segara, Penyeberangan ke Nusa Penida Ditutup 24 jam | Bali Tribune
Diposting : 23 September 2021 00:00
SUG - Bali Tribune
Bali Tribune / SEPI – Pelabuhan tradisional di kawasan Kusamba Klungkung sepi karena ditutup, Rabu (22/9/21).

balitribune.co.id | SemarapuraTradisi Nyepi Segara yang berlangsung selama sehari penuh, Rabu (22/9/21), di Nusa Penida, menyebabkan seluruh pelabuhan tradisional menuju Nusa Penida maupun sebaliknya harus terhenti. Seluruh armada boat yang setiap hari hilir mudik dari Kusamba menuju Nusa Penida maupun sebaliknya dari Nusa Penida ke Klungkung daratan harus istirahat total. Namun seluruh harmada Boat tersebut mangkal di seluruh pelabuhan rakyat yang ada di Nusa Penida.

Menurut Pengawas Pelabuhan Tribuana Kusamba,Klungkung Made Suardika menyebutkan mengingat suasana Nyepi Segara yang berlangsung di Nusa Penida, penyebrangan dari Kusambapun harus dihentikan selama sehari 24 jam. “Penyeberangan kita tutup selama seharri Rabu (22/9) dari jam 6.00 Pagi sampai besok Pagi Penyebrangan dari Kusamba memuju Nusa Penida sudah mulai dibuka normal,” ujar Made Suardika.

Mengenal Nyepi Segara, sebuah tradisi yang cukup unik dan sebagai kearifan lokal masyarakat Nusa Penida, yang belum begitu dikenal oleh warga di daratan maupun oleh warga Bali sendiri. Rangkaian Nyepi Segara atau Nyepi Laut tersebut digelar setiap setahun sekali, warga Nusa Penida yang dipanggil Nyoman Nusa menyebutkan bahwa Nyepi Segara ini dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Ngusaba yang dilakukan secara rutin dan bergilir digelar di dua pura yang ada di Nusa Penida yaitu Pura Penataran Ped maupun Pura Batumedawu. Sementara pelaksanaan di Pura Dalem Ped dilakukan pada tahun ganjil, sedangkan di Pura Batumedawu dilaksanakan pada tahun genap.

“Nyepi Segara atau Nyepi Laut dilaksanakan warga Nusa Penida sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manisfestasinya sebagai Dewa Baruna yang merupakan penguasa lautan. Disamping itu Nyepi Segara ini sebagai wujud umat setempat untuk menjaga hubungan antara manusia dengan alam agar seimbang dan selaras,” terang Nyoman Nusa.