Ogah Berspekulasi dengan Porang, Jagung Tetap Jadi Alternatif Petani | Bali Tribune
Diposting : 19 August 2021 02:33
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ JAGUNG - Tanaman jagung tetap dijadikan alternatif setelah tanaman padi.
balitribune.co.id | Gianyar  - Petani di Gianyar rupanya tak langsung beralih ketika tanaman porang  kini sedang booming. Sebagian besar petani pun masih trauma dengan alih tanaman terdahulu dengan iming-iming nilai ekonomis tinggi. Karena itu, petani lebih bersifat menunggu sembari menyimak dan tetap menyakini tanaman Jagung atau kedelai sebagai komuditas alterntiaf setlah padi.  
 
Dari Data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar, saat ini tanaman Porang baru dikembangkan sekitar 21 hektar, luas ini lebih rendah dari kabupaten lain, yang sudah mengembangkan porang secara masif. "Porang memiliki nilai ekonomis tinggi dan komoditas ekspor. Penanamannya baru 21 hektar, kami dorong agar petani mulai beralih ke tanaman Porang," ungkap Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, I Wayan Suarta, Rabu (18/8/2021).
 
Disebutkan, kebutuhan porang sebagai komoditas ekspor sujatinya tidak terbatas. Dimana semua hasil panen, dipastikan laku. “Kondisi inilah yang menjanjikan, dan harganya relatif stabil," ujarnya.
 
Namun sayangnya, petani di Gianyar tidak mau grasa-grusu, selain   komoditas selain padi, mereka tetap memilik jagung dan kedelai. Bahkan sebaran tanam di 7 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar. Luas tanam komoditas jagung tahun 2021 adalah 428 hektar dengan estimasi hasil produksi 205 ton. Sedangkan luas tanam kedelai seluas 152 hektar dengan produksi 140 ton. "Bagaimanapun juga, padi masih merupakan komoditas unggulan dan ditopang tanaman jagung dan kedelai. Sedangkan komoditas lain dikembangkan berdasar nilai ekonomis, seperti porang," jelasnya.