Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Padi Diserang Tungro dan Yuyu, Petani di Ubud Menjerit

Bali Tribune/ HAMA – Hektaran tanaman padi petani di Subak Junjungan Ubud diserang hama tungro dan yuyu.
balitribune.co.id | Gianyar - Petani dari beberapa Subak di Kecamatan Ubud mulai menjerit. Pasalnya, di tengah-tengah gerakan pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan, hektaran tanaman padi yang kini memasuki musim panen, tidak sesuai harapan lantaran diserang tungro. Kondisi ini  tidak hanya menurunkan produksi padi, mereka juga kesulitan menjual hasil panennya, lantaran kualitasnya dipertanyakan.
 
Klian Subak Junjungan,  Ubud, I Made Lugri, para petani di wilayahnya diakuinya tidak bisa berbuat banyak, lantaran bertani di kawasan wisata banyak hambatannya. Dari masalah irigasi, keterlambatan traktor hingga diperparah serangan hama. Serangan hama ini  sudah sering terjadi setiap masa tanam padi tiba. Diceritakan, hama yang menyerang lebih banyak jenis tungro dan terdapat pula wereng hijau. Serangan itu muncul ketika padinya baru berumur 25 hari. Keadaan ini dikatakan membuat petani pasrah karena  produksinya turun bahkan berimbas ke gagal panen. “Padi baru berumur sekitar 3 minggu, serangan hama dan tungro mulai muncul,” ujarnya.
 
Dikatakan, luas lahan pertanian di subaknya mencapai 46 hektar, kini dipastikan telah menyusut. Karena vila-vila di kawasan itu kini terus  berlomba dan kerap tidak memperdulikan saluran irigasi.  Kondisi ini, membuat petani setempat semakin terhimpit dan tidak bisa lagi memperbaiki saluran irigasi yang melintasi akomodasi wisata itu. Belum lagi saat musim traktor, para operator memilih mengutamakan wilayah lain, karena di subak setempat lokasi sawah-sawah terputus-putus disisipi villa. “Seharusnya, padi saya sudah bisa dipanen sejak sepekan lalu. Namun belum mendapat pembeli, karena memang kondisinya seperti ini jika diserang hama. Para pembeli gabah tidak berani berspekulasi, Pembeli hanya berani beli  Rp 160 Ribu per satu Are. Harga itu tak menutupi biaya traktor, pupuk, bibit, upacara  dan lain-lain,” keluh Lugri.
 
Tidak hanya di Junjungan, petani di Subak Petulu, Subak Petulu Gunung hingga Subak Juwuk Manis, Ubud juga mengalami nasib serupa. Di Subak Juwuk Manis, salah seorang petani, I Made Mergig, malah mengeluhkan serangan ‘Yuyu”/ kepiting sawah, selian hama Tungro. Disebutkan, jika perkembangan tanaman  padi di wilayahnya lebih banyak terkendala air. Di tengah volume air yang mengecil, kondisi sawah kini juga tidak bisa menahan air.  Kondisi ini terjadi lantaran, bangunan villa  dan akomodasi wisata laiannya sudah mencapai 30 perseah drai lahan pertanian. Diperparah lagi dengan serenganYuyu yang melubangi dinding sawah, sehingga air bocor ke mana-mana. “Kalau di tempat saya, kendalanya hanya sawah bocor, meski sudah berulang kali ditambal, lobang baru terus bermunculan dan semakin banyak. Saya sudah pasrah, kalau begini terus, tahun depan mungkin sawah ini saya kontrakkan untuk jadi vila juga,” keluhnya. 
 
Namun yang baru terserang tungro hanya 2 hektar. Kendati demikian, hal ini membuat nyali petani sekitar menciut lantaran takut serangan hama itu meluas. “Yang terserang tungro baru bebera hektar, tapi takutnya serangan ini meluas,” jelasnya.
 
Sementara itu, Kabid Pangan dan Hortikultura Dinas P3 Bangli I Wayan Tagel Sujana mengatakan, meskipun serangan hama dan tungro baru sedikit, namun hal itu dikatakan membuat lahan pertanian yang lain menjadi terancam. “Lahan pertanian yang lain juga terancam diserang,” katanya.
 
Untuk menyikapi hal itu, ia bersama petani setempat dan juga TNI Bangli melakukan penanganan hama secara massal dengan maksud mengantisipasi meluasnya serangan hama. Padi yang terserang tungro dicabut dan melakukan penyemprotan untuk membasmi wereng hijau. Ditambahkan Sujana, untuk mempercepat pembasmian hama ini, petani setempat harus secara rutin untuk melakukan penyemprotan dan pemantauan serangan tungro. “Kami minta kepada petani, kalau ada padi tungro, langsung dicabut. Begitu juga dengan walang sangit, harus rutin di basmi,” tambahnya.uni
wartawan
Redaksi
Category

Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, F-PDIP Apresiasi Pemkab Badung

balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Badung menerima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 untuk disahkan dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Persetujuan tersebut disampaikan dalam pembacaan Pandangan Umum (PU) Fraksi PDI Perjuangan pada Rapat Paripurna DPRD Badung, Selasa (8/7) di ruang Sidang Utama Gosana, Gedung DPRD Badung. 

Baca Selengkapnya icon click

Pemkab Badung Diminta Berhati-hati Dalam Tata Kelola APBD 2025, F-Golkar: Penetapan Target PAD Harus Lebih Realistis

balitribune.co.id | Mangupura - DPRD Kabupaten Badung menggelar Rapat Paripurna membahas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Selasa (8/7). 

Dalam rapat yang digelar di Gedung DPRD Badung ini, Fraksi Golkar mengharapkan pentingnya penetapan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih realistis agar tidak menghambat jalannya program di OPD.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

F-Gerindra DPRD Badung Soroti Pengelolaan Anggaran dan Dorong Reformasi Tata Kelola Sektor Publik

balitribune.co.id | Mangupura - Dalam Rapat Paripurna Pertama Masa Sidang Ketiga DPRD Kabupaten Badung Tahun 2025 yang membahas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Fraksi Partai Gerindra menyampaikan pandangan umum secara konstruktif dan objektif. 

Penyampaian ini dibacakan oleh Ida Bagus Gede Putra Manubawa, S.E, mewakili Fraksi Gerindra di Ruang Sidang Utama Gosana, DPRD Badung, Selasa (8/7).

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Canangkan Pendataan Potensi Pajak Daerah

balitribune.co.id | Mangupura  - Pemerintah Kabupaten Badung semakin serius menggarap potensi pajak guna mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Komitmen ini diimplementasikan dengan pembentukan Tim Terpadu Optimalisasi Pajak Daerah (TOPD) yang melibatkan kolaborasi semua komponen, mulai Perangkat Daerah, Lurah, Perbekel, termasuk Kelian Banjar Dinas dan Kepala Lingkungan (Kaling).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

DPRD Tabanan Sepakati Penetapan Empat Ranperda

balitribune.co.id | Tabanan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan menyepakati penetapan rancangan peraturan daerah (ranperda) yang diajukan pihak eksekutif. Keempat ranperda yang disepakati itu yakni tentang Laporan Keterangan dan Pertangungjawaban (LKPJ) Bupati Tabanan tahun anggaran 2024. Berikutnya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Rencana Pembangunan Industri, dan Penataan Banjar Dinas.

Baca Selengkapnya icon click

Nelayan, Garda Terdepan dalam Penyelamatan Korban Kapal Karam

balitribune.co.id | Negara - Di tengah duka mendalam akibat tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, ada kisah-kisah heroik yang menghangatkan hati. Kisah-kisah heroik penyelamatan yang dilakukan para nelayan tradisional Jembrana menjadi secercah harapan di tengah tragedi dan menginspirasi untuk membangun respons darurat yang lebih kuat di wilayah perairan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.